Cinta Abadi Kita 3

Sudah 3 hari fitri dalam keadaan koma dan selama itu pula Fathan terus menjaganya. Setelah pulang sekolah, Fathan selalu dating ke rumah sakit dan menjaga Fitri. Dia telah berjanji akan menunggu Fitri hingga sadar. Dia akan selalu menjaga dan mencintai Fitri apapun resikonya.

Akhirnya, fitri sadar. Yang pertama kali dia panggil adalah nama Fathan. Fathan yang tertidur di kursi sebelah ranjang Fitri, segera terbangun dan melihat keadaan Fitri..

“fit, kamu udah sadar sayang?” Tanya Fathan

“fathan, kamu kok ada disini?” Tanya Fitri balik

“aku nunggguin kamu saying. Bentar ya aku panggilin ortu kamu sma dokter.” Kata Fathan. Fathan lalu keluar menemui ortu Fitri dan memanggil dokter. Ortu fitri segera masuk ke kamar Fitri.,

Ortu Fitri sangat senang melihat Fitri sudah sadar. Farel dan dokter tiba di kamar Fitri. Dokter segera memeriksa keadaan Fitri. Dokter menyruh ortu Fitri untuk keluar sebentar untuk berbicara.

Tinggallah Fitri dan Fathan yang hanya bias terdiam.

“:fit, gimana keadaan kamu?” Tanya Fathan akhirnya.

“udah lumayan mendingan kok. Masih agak pusing dikit. Kamu kok kesini sih?” Tanya Fitri balik.

“aku kan nungguin pacar ku?”

“siapa pacarmu?”Tanya Fitri bingung.

“ya kamu lah. Siapa lagi?” jawab Fathan. Fitri langsung kaget. Dia nggak percaya bahwa Fathan masih mencintainya. Padahal dia sudah pasrah kalau Fathan meninggalkannya. Dia yakin bahwa ortunya sudah bercerita pada Fathan tentang penyakitnya.

“tapi kan kita nggak pacaran?”

“lho aku kan udah nembak kamu 3 hari yang lalu. Kamu lupa?” Tanya Fathan

“tapi kan aku udah…” Fitri menggantung ucapannya.

“aku nggak peduli kok, fit. Walaupun kamu sakit dan terus nolak aku, aku nggak peduli. Aku akan terus jaga kamu apapun keadaannya. Karena aku sangat cinta kamu, fit. Aku juga udah ngomong sama ortu kamu akan selalu mencintaimu dan menjagamu sepenuh hati ku. Dan mereka setuju. Sekarang tinggal kamu. Maukah kamu nerima aku sebagai kekasih hatimu dan menerima aku apa adanya?” Kata Fathan tulus. Fitri tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya merasa sedih sekaligus senang mendengarnya.

“fit, kamu kok nangis?” Tanya Fathan smbil menghapus air mata Fitri.

“aku nggak tau harus ngomong apa dan harus bagaimana. Aku juga nggak bisa bohongi diriku bahwa aku juga cinta kamu Fathan. Aku udah nyoba ngilangin perasaan ini. Tapi aku nggak sanggup. Perasan itu terlalu kuat. Aku juga cinta kamu, than. Aku ingin jadi kekasih hatimu juga.” Jawab Fitri sedih. Fathan yang mendengarnya hanya bias tersenyum senang. Ia lansung memeluk Fitri.

“fit, aku janji akan selalu jaga kamu. Aku akan selalu cinta kamu. Makasih sayang” kata Fathan

Fitri dan Fathan akhirnya jadian pada tanggal 10 november. Disaksikan oleh burung-burung dan kupu-kupu yang ada di dekat jendela ranjang Fitri. Mereka senang melihat kegembiraan dua insan manusia yang sedang di selimuti oleh cinta.

Sudah 1 minggu Fathan dan Fitri berpacaran. Kedua shabat mereka Donita dan Adly sudah mendengar kabar bahagia itu. Donita yang sebenarnya suka pada Fathan menerimanya dengan lapang dada dan bahagia mendengarnya. Dia senang jika sahabatnya dan orang yang dicintainya bahgia.

Fitri sudah sembuh dari sakitnya. Dia lalu masuk ke sekolah di jemput oleh Fathan. Mereka berangkat berdua. Ketika Fitri akan keluar dari mobil, dia di bantu oleh Fathan. Mereka kelihatan serasi. Gossip tentang mereka pacaran juga sudah menyebar ke seluruh pelosok SMA Mandala Dua. Dari murid-murid, guru-guru, karyawan, sampai penjual-penjual makanan di depan sekolah pun udah tau (lebai banget). Mereka juga setuju kalau mereka jadian. Karena mereka emang cocok banget. Udah seperti pangeran dan putri.

Berita jadiannya Fathan dan Fitri juga udah sampe ke telinga Mischa. Dia sangat marah dan kesal mendengarnya. Mischa berencana membuat hubungan mereka goyah dengan bantuan ke dua temannya Rita dan Angel.pertama dia akan memberi pelajaran pada Fitri karena sudah tidak mematuhi peringatannya.

Suatu hari, Fitri sedang di menunggu Fathan di taman dekat kantin. Dia melihat bunga-bunga yang tumbuh di sekitar taman. Mischa dating bersama ke dua temannya. Mereka lalu menarik Fitri. Fitri sempat memberontak. Tapi tenaganya tidak kuat karena di pegang dua orang.

Mischa dan teman-temannya membawa Fitri ke gudang belakang. Di situ tempatnya sangat sepi sekali dan tempat anak-anak nakal nongkrong. Mischa mendorong tubuh Fitri hingga membentur dinding dan jatuh. Dia lalu mencengkram kerah baju Fitri dan membentaknya. Fitri membalasnya. Mereka lalu saling mendorong dan menjambak rambut. Tetapi, Fitri tidak sanggup lagi. Karena Mischa di bantu oleh ke dua temannya. Mereka memukul dan menendan Fitri seperti binatang. Fitri sudah tidak sanggup lagi. Tubuhnya sudah sangat lemah. Fitri lalu pingsan.

Melihat Fitri yang pingsan Rita dan Angel sangat khawatir. Mischa juga panic. Dia menyuruh ke dua temannya memasukan Fitri ke dalam gudang. Rita dan Angel sempat tidak mau menuruti, tetapi karena dipaksa Mischa, mereka akhirnya mau menurutinya. Mischa dan kedua temannya mengunci Fitri di dalam gudang dan meninggalkanny di dalam gudang. Rita dan Angel masih juga khawatir dan panic. Mereka takut Fitri kenapa-napa. Tetapi Mischa meyakinkan mereka Fitri tidak akan kenapa-napa. Dia juga memperingatkan ke dua temannya agar tidak memberitahu siapapun atas tindakan mereka tadi.

Sementara itu Farel yang menuju tempat Fitri menunggunya, kaget melihat Fitri tidak ada disana. Dia lalu mencari Fitri di sekitar kantin. Dia juga bertanya kepada teman-temannya yang ada di sekitar situ. Sayangnya mereka tidak melihat Fitri.

Adly dan Donita yang baru masuk ke kantin, heran melihat Fathan yang separti anak hilang. Mereka mendekati Fathandan bertanya apa yang sedang Fathan lakukan. Fathan bercerita bahwa dia sedang mencari Fitri yang tiba-tiba menghilang. Setelah mendengar cerita Fathan, Adly dan Donita ikut membantu mencari Fitri ke seluruh ruangan di sekolah. Tetapi Fitri tidak juga ditemukan. Donita mengusulkan menelepon hp Fitri. Fathan langsung menelepon ke Hp Fitri. Sayangnya tidak ada balasan. Fathan terus berusaha menelepon Fitri.

Fitri yang di kurung di gudang oleh Mischa dan kedua temannya kaget mendengar nada dering di HP nya. Dia segera sadar dari pingsannya dan mengangkat HP nya. Ternyata itu telepon dari Fathan. Fathan bertanya dimana dia sekarang berada. Fitri lalu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi tadi. Fathan yang mendengarkan langsung marah dan kesal pada Mischa. Dia berniat melabarak Mischa, tetapi di halangi oleh Donita. Donita bilang lebih baik sekarang selamatkan Fitri terlebih dahulu. Fathan, Adly, dan Donita langsung menuju ke gudang belakang.

Fitri yang tidak tahan denagn debu di gudang merasa sesak nafas. Dia bangkit berdiri dan mencoba mencari jalan keluar. Fitri mencoba menggedor pintu yang terbuat dari kayu yang sudah lapuk. Dia mencoba menendang kayu itu. Dua kali percobaan dia gagal. Akhirnya, pada percobaan ketiga dia berhasil menjebol pintu itu.

Sayangnya nasibnya kurang beruntung. Karena kayu itu mengenai dua orang cowok yang gayanya mirip preman. Kedua cowok itu sangat kesal. Tetapi mereka berniat untuk memperkosa Fitri. Mereka semakin mendekat kepada Fitri. Fitri hanya bisa pasrah dan berusaha menghindar. Dia berharap Fathan segera dating untuk menolongnya.

Kedua murid preman itu mencengkram bahu Fitri dan menidurkannya, tapi Fitri berusaha agar bisa lepas dari mereka. Di menjejakan kakinya ke badan kedua preman itu. Tetapi karena Fitri sudah tidak kuat lagi, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Fitri hanya bias berharap Fathan cepat datang.

Ke dua preman itu hampir mendekat ke wajah Fitri. Tetapi seseorang menarik bajunya sehingga badan mereka terdorong ke belakang. Orang itu lalu menghajar salah satu dari preman itu. Sementara satu preman lagi di hajar oleh temannya. Kedua cowok itu adalah Fathan dan Adly. Mereka dating tepat waktu sebelum Fitri diperkosa. Fathan lalu menghampiri Fitri yang ketakutan. Dia menenangkan Fitri. Donita lalu datang bersama ke dua guru. Mereka menahan kedua murid preman yang hampir memperkosa Fitri. Fathan mengantar Fitri ke Uks untuk mengobati luka di tubuh Fitri.

Fitri dirawat oleh Fathan dengan hati-hati. Adly dan Donita membantunya. Wali kelas mereka datang untuk meminta keterangan Fitri atas apa yang terjadi pada dirinya. Fitri menceritakan yang baru saja ia alami. Guru itu langsung pergi dan menangani masalah Fitri. Fathan tampak marah dan kesal pada Mischa. Dia ingin melabrak Mischa. Tetapi dicegah oleh Fitri. Dia tidak ingin masalah ini bertambah panjang. Fathan tidak bias berbuat apa-apa.

Bel masuk berbunyi. Fathan, Adly, dan Donita kembali ke kelas. Sementara Fitri harus istirahat di Uks. Di perjalanan menuju kelas, mereka bertemu dengan Mischa. Fathan yang sudah tidak tahan menahan amrahnya langsung menghampiri Mischa dan memarahinya. Mischa mencoba membela diri. Dia juga menjelek-jelekkan Fitri. Fathan yang sudah sangat jengkel dengan kata-kata Mischa langsung menampar Mischa dengan keras hingga terjatuh ke lantai. Dia juga berniat menghajar Mischa, tetapi Adly dan Donita mencoba menahannya. Mereka membawa Fathan menuju ke kelas meninggalkan Mischa yang masih shock dan marah.

Mischa yang sudah sangat kesal dan marah pada Fitri langsung menuju ke Uks. Dia berniat membunuh Fitri. Kesempatan itu ada. Fitri sedang tertidur di Uks sendirian. Mischa mengambil bantal yang ada di ranjang sebelah Fitri. Dia lalu membekap Fitri. Fitri sangat kaget. Dia berusaha memberontak. Tetapi Mischa lebih kuat.

Tiba-tiba, Donita datang dan menarik Mischa. Dia lalu mengambil yang masih di atas wajah Fitri. Mischa bermaksud menyerang Donita dan Fitri, tetapi guru penjaga Uks datang. Beliau langsung membawa Mischa ke ruang kepala sekolah. Donita segera menghubungi Fathan dan Adly. Fathan dan Adly langsung menuju ke Uks. Fathan langsung memeluk Fitri dan menenangkannya. Fathan berjanji akan lebih ekstra menjaga Fitri dan tidak akan pernah meninggalkannya. Sementar itu, akibat perbuatannya, Mischa diskors 2 minggu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar