Cinta Abadi Kita 'The End'

4 tahun kemudian

Fathan dan Fitri duduk bersama di atas rumah pohon mereka dan memandang ke dua anak kecil yang sedang bermain bersama di pinggir. Mereka mengingat kembali pertemuan pertama kali mereka di danau dan masa lalu mereka yang penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan, tetapi sekarang kebahagiaanlah yang mereka rasakan untuk selamanya.

Setelah menjalani operasi pencakokan hati, Fitri dinyatakan telah sembuh total. Dia bisa menjalani kehidupan normal untuk selamanya. Fitri sempat menyesal dan sedih ketika mengetahui bahwa Donita telah meninggal dan organ hatinya yang baru adalah milik Donita. Jika dia yahu hal itu lebih awal, dia pasti akan menolaknya. Dia tidak mau kesembuhannya membuat seseorang menderita. Tetapi Fathan myakinkan bahwa ini adalah keinginan Donita sendiri. Yang bisa Fitri lakukan sekarang adalah menjaga organ hatinya sebaik-baiknya.

Satu bulan setelah Fitri dinyatakan sembuh total, Fathan melamar Fitri. Mereka menikah pada tanggal 10 bulan 11. Dan dilaksanakan di dua tempat, yaitu danau tempat mereka berdua pertama kali bertemu dan danau belakan skolah SMA mereka. Pernikahan mereka cukup sederhana dan tidak terlalu mewah. Tapi terkesan sangat romantic. Fathan dan Fitri sangat bahagi pada waktu itu. Karena setelah sekian lama terpisah mereka dapat menyatukan cinta mereka dalam ikatan yang suci.

Kehidupan rumah tangga Fathan dan Fitri semakin bahagia ketika Fitri melahirkan sepasang putra kembar, anak pertama mereka. Putra kembar mereka menjadi hadiah pernikahan mereka yang pertama.dari Allah SWT. Kedua putra kembar mereka di beri nama Pangeran Raffa Emeraldi Hutama untuk anak pertama dan Raja Rafki Emeraldi Hutama.

2 tahun setelah kelahiran anak pertama mereka, Fitri melahirkan lagi anak kedua mereka. Anak kedua mereka berjenis kelamin perempuan melengkapi keluarga kecil mereka yang selalu bahagia. Anak kedua mereka bernama Putri Cantika Fitriana Emeraldi Hutama. Keluarga mereka selalu bahagia untuk selamanya.

Hubungan Fathan dan keluarga Donita masih sangat dekat. Mereka sering bertemu dan berlibur bersama. Fathan dan Fitri ingin sekali menjodohkan salah satu dari putra mereka dengan putri bungsu Donita yang bernama Bintang Aliza Putri Moza Ananta. Tetapi mereka tidak ingin memaksakan perjodohan itu jika Raffa, Bintang, dan Rifki tidak saling cinta. Mereka ingin agar perasaan cinta itu tumbuh sendiri di hati mereka bertiga.

“ayah, bunda” panggil kedua anak kecil yang berada di bawah pohon.

“ayah sama bunda turun dong. Rifki kan nggak bisa naik ke atas” pinta Raja.

“iya bentar sayang. Ini ayah sama bunda juga mau turun kok” jawab Fitri lembut. Fathan turun lebih dahulu dan membatu Fitri untuk turun.

“kok kalian nggk ikut main sama kak Pangeran dan kak Bintang sih?” tanya Fathan.

“nggak ah. Ntar baja Raja sama dek Cantik basah. Ntar kalau basah, kita bisa sakit.” Jawab Raja polos.

“pinter nih anak ayah. Siapa dulu dong ayahnya, ayah Farel gitu lho” kata Farel sambil membusungkan dada.

“oh, gitu. Jadi semua anak ayah nie. Nggak ada yang anak bunda. Ya udah deh, ntar nggak pada bunda masakkin sate. Bunda kan pengen buat sate.” Ujar Fitri sambil cemberut.

“aku anak bunda kok.” Sahut Pangeran yang mendengar pembicaraan Fathan, Fitri, dan Raj.

“Raja juga anak Bunda” sahut Raja.

“yah, jadi yang anak ayah siapa dong? Cantika aja ya yang anak ayah?” tanya Fathan pada Cantika. Tetapi Cantika mendekat pada Fitri dan memeluk kakinya. Gentian Fathan yang cemberut, sementara Fitri tersenyum senang.

“yah, ayah nggak punya temen. Hehe…” sahut Pangeran sambil terkekeh senang. “biar adil kita semua anak Ayah dan Bunda deh.” Lanjut Pangeran.

“nah, itu baru adil. Kasihan ayah. Makanya besok lagi jangan gitu lagi ya, ayah” sahut Fitri sambil tersenyum menang. Fathan langsung memeluk Fitri dan menggelitiki Fitri. Fitri langsung berlari menghindar. Fathan dan Fitri berlari-lari seperti anak kecil dan tertawa bahagia. Anak-anak mereka tertawa senang. Benar-benar keluarga yang sangat bahagia.

“udah yah. Malu tuh di lihat anak-anak. Kita seperti anak kecil aja. Hehe…”

“iya deh. Ayah juga udah capek ngejar ibu terus. Ya udah sekarang kita pulang yuk. Udah hampir maghrib. Pangeran, Bintang, ayo kesini. Kita pulang sekarang” ajak Fathan.

“iya ayah. Ayo tuan putri, kita pulang” ajak Pangeran pada Bintang. Pangeran memang suka memanggil Bintang dengan nama Putri. Agar mirip kisah Fathan dan Fitri dulu yang sering diceritakan mereka.

Pangeran menggandeng tangan Bintang dan berjalan menuju Fathan dan Fitri. Fitri menggendong Cantika dan menggandeng tangan Rifki. Fathan menggandeng tangan Pangeran dan Putri menggandeng tangan Rifki. Mereka berjalan bersama meninggalkan Danau yang menampilkan pemandangan sore yang indah pada waktu itu. Kehidupan Fathan dan Fitri akan selalu bahagia selamanya.

TAMAT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar