6 tahun kemudian.
Fathan duduk di atas rumah pohon. Dia memandang ke sekeliling danau dan mengingat kembali kenangannya bersama putri cantik atau Fitri. Fathan mengingat saat pertama kali dia bertemu putri cantik di danau itu, bersenang-senag bersama dan perpisahan mereka saat dia harus kembali ke Jakarta.
Fathan juga mengingat kembali pertemuannya dengan Fitri, menyatakan cintanya di danau, hingga perpisahan mereka yang sangat menyakitkan. Dan kenyataan yang paling menyakitkan bahwa Fitri adalah putri cantiknya dulu yang sangat ia tunggu kedatanggannya. Tetapi di pertemuan mereka yang awalnya saling tidak mengingat satu sama lain, dia membuat orang yang sangat ia cintai menangis di hadapannya. Padahal Fathan telah berjanji tidak akan membuat orang yang dia sayangi menitikan air mata di hadapannya. Fathan mengingat itu dengan jelas dan hati yang pedih.
6 tahun sudah berlalu. Fathan masih setia menunggu kedatangan Fitri. Setiap tahun, pada hari dimana dia bertemu putri cantik, Fathan selalu datang ke danau dan menunggu Fitri di atas rumah pohon hingga malam. Fathan yakin bahwa putri cantiknya masih hidup. Dia akan terus menunggu sampai kapanpun, karena dia hanya menginginkan Fitri dan dia percaya bahwa Allah pasti akan menyatukan cinta mereka.
Sejak Fitri meninggalkannya dngan sepucuk surat, Fathan menjadi berubah. Dia menjadi cowok pendiam dan dingin. Fathan selalu menyibukkan diri dengan belajar dan bekerja. Dia tidak pernah membukakan hatinya untuk wanita manapun, karena hatinya sudah menjadi milik Fitri seorang.
Fathan pernah mencoba menjalin kasih dengan Donita, sesuai permintaan Fitri. Sayangnya, Fathan tidak bisa melanjutkan hubungan itu. Dia tidak bisa melupakan cintanya pada Fitri. Dia hanya menganggap Donita sebagai sahabat sekaligus saudara perempuannya. Sementara, hati dan cintanya sudah tertambat pada satu nama, yaitu milik Fitri seorang. Hubungan itu hanya bertahan 2 bulan saja.
Awalnya, Donita sangat kecewa dan sedih. Tetapi, akhirnya dia bisa menerimanya dengan ikhlas. Sejak awal dia sudah menyadari bahwa cintanya terhadap Fathan tidak akan bisa bersatu. Karena cinta Fathan sudah menjadi milik putri cantik yang ternyata adalah sahabat barunya Fitri. Donita sekarang hanya bisa menyimpan perasaan cinta nya terhadap Fathan rapat-rapat, dan mendoakan semoga cinta Fathan dan Fitri bisa bersatu.
Walaupun Fathan dan Donita sudah putus, tetapi hubungan persahabatan mereka tidak putus. Mereka tetap bersahabat dengan baikdan tidak merasa canggung. Walaupun mereka suka digoda oleh Adly, mereka tidak pernah marah dan ikut menggoda Adly.
Sayangnya, Donita harus berpisah dari Fathan dan Adly. 4 bulan setelah kelulusan, orang tua Donita mengalami kecelakaan pesawat, ketika pulang ke Indonesia dan mengakibatkan mereka meninggal dunia. Donita sangat sedih menerima nasibnya. Dia sempat frustasi. Tetapi karena Fathan dan Adly memberinya kekuataan, Donita dapat menerimanya dengan ikhlas.
Om Dani, adik ayah Donita, mengajak Donita untuk tinggal bersamanya di Inggris. Om Dani selama ini tinggal di Inggris bersama anaknya yang bernama Randy. Istrinya sudah meningggal, ketika Randy berumur 8 tahun. Donita sempat menolak tawaran Om Dani karena tidak mau berpisah dari Fathan dan Adly. Tetapi atas bujukan Fathan dan Adly, Donita akhirnya mau ikut bersama om Dani.
Setelah Donita pergi ke Inggris, Fathan dan Adly memutuskan untuk mencari beasiswa kuliah di luar negeri. Awalnya papi Fathan ingin membiayai kuliah mereka. Tetapi Fathan dan Adly menolaknya, karena mereka ingin berusaha sendiri.
Fathan dan Adly berhasil menerima beasiswa kuliah di universitas Harvard di Amerika. Mereka sangat senang bisa masuk ke kampus terbaik di dunia itu. Adly mengambil jurusan bisnis, sementara Fathan mengambil jurusan kedokteran. Fathan mengambil jurusan kedokteran karena ingin bisa mnejadi dokter dan menyembuhkan orang-orang yang sakit.
Mereka terus belajar dan tidak menyinya-nyiakan waktu mereka. Fathan dan Adly ingin segera lulus. Mereka masih berhubungan dengan Donita. Tetapi sejak 4 tahun yang lalu Fathan dan Adly kehilangan kontak dengan Donita.
6 bulan yang lalu Fathan berhasil lulus S2 di Colombia, Amerika. Sepulangnya dari Amrik, Fathan langsung bekerja di rumah sakit milik keluarganya. Semetara Adly sudah menyelesaikan S2 nya 1 tahun yang lalu. Dia juga lansung bekerja sebagai manajer bersama Fathan di rumah sakit milik keluarga Fathan. Dua hari lalu, dia datang ke Jogja untuk menunggu putri cantiknya di danau ini.
Fathan masih memandang danau hingga malam. Dia baru beranjak setelah melihat jamnya yang menunjukan pukul 10 malam. Setelah emastikan bahwa Fitri tidak akan datang, dia menuruni rumah pohon dan kembali menuju mobilnya dngan wajah sedih dan capek. Sebelum pergi Fathan memandang danau sekali lagi, dan berkata
“Fitri, aku akan selalu menunggumu sampai kapan pun. Aku percaya kamu kuat dan kamu bisa bertahan melewan penyakitmu. Aku akan terus menunggumu sampai kapanpun. Aku mencintaimu Fitri. Bulan katakan pada Putri Cantik bahwa aku sangat mencintainya dan merindukannya. Katakan juga padanya bahwa aku akan selalu menunggunya sampai kapan pun.” Setelah mengatakan itu semua, Fathan segera masuk ke mobilnya dan kembali ke villa milik omanya.
Fathan tidak mengetahui ada sesorang yang sedari tadi menatapnya dari jauh. Orang itu melihat Fathan sejak sore hingga Fathan pergi. Orang itu memandang Fathan dengan perasaan rindu dan mendengar perkataan Fathan tadi, hatinya menjadi sedih dan sakit. Setelah Fathan pergi, orang tersebut mendekayi rumah pohon dan menatap rumah pohon itu dengan sedih. Orang tersebut adalah orang yang selama ini di tunggu kehadirannya oleh Fathan. Ya dialah Fitri.
Pagi yang cerah, Fathan berangkat ke rumah sakit. Hari ini dia akan membantu dokter seniornya mengoperasi pasien yang terkena kanker otak. Ini adalah kali pertama dia mengikuti operasi bsar yang mempertaruhkan nyawa orang. Biasanya dia mengoperasi pasien usus buntu saja.
Sesampainya di rumah sakit, Fathan bergegas menuju ke ruangannnya. Saat dia belok, tiba-tiba Fathan bertabrakan dengan seorang wanita. Fathan menangkap wanita itu agar tidak terjatuh ke lantai. Mereka saling berpandangan satu sama lain. Entah kenapa, Fathan merasakan perasaan sangat rindu ketika melihat wajah wanita itu.
Fathan segera tersadar dan meminta maaf karena telah menabrak wanita itu. Wanita itu juga minta maaf karena sudah menabrak Fathan. Fathan bertanya siapa namanya dan apakah dia seorang pasien di rumah sakit itu. Wanita tersebut bernama Putri. Dia langsung mohon pamit pada Fathan karena sedang terburu-buru.Fathan memandang kepergian Putri. Dia merasa aneh pada Putri. Tetapi dia tidak memperdulikannya lagi.
Sesampainya di ruangan kerjanya, Fathan di panggil oleh dokter seniornya untuk segera datang ke ruang operasi. Fathan meletakkan tasnya dan memakai jasnya. Dia segera menuju ke ruang operasi. Fathan tidak sadar bahwa sejak tadi dia telah diikuti oleh seseorang. Orang tersebut mengintip Fathan dengan perasaan rindu dan sedih. Orang tersebut ingin sekali bertemu dengan Fathan. Akan tetapi dia harus mengubur perasaan itu karena tidak ingin melihat Fathan sedih untuk ke dua kalinya karena dirinya.
Selesai melakukan operasi, Fathan kembali ke ruangannya. HP Fathan bebunyi. Ternyata itu telpon dari Adly. Adly mengatakan bahwa dia baru saja menerima telpon dari Donita yang mengabarkan akan tiba di Indonesia hari ini. Fathan senang mendengar kabar dari Adly. Dia sudah sangat rindu dengan Donita yang telah menghilang selama 4 tahun ini. Adly mengatakan akan ke bandara satu jam lagi. Dia menyuruh Fathan untuk datang ke bandara dan mereka akan bertemu di sana.
Fathan bergegas menuju mobilnya dan berangkat ke bandara. Sesampainya di bandara, Fathan segera menemui Adly. Mereka menunggu kedatangan Donita yang pesawatnya akan tiba 30 menit lagi.
Pesawat Donita tiba di Bandara. Mereka segera mencari Donita. Tidak sulit untuk mencari Donita. Karena wajahnya tidak pernah berubah walaupun sudah 6 tahun mereka tidak bertemu. Yang membuat mereka bingung adalah anak kecil yang berjalan bersama Donita. Tetapi mereka memutuskan untuk tidak menanyakan pada Donita. Biar Donita saja yang menceritakan terlebih dahulu.
Melihat kedua sahabatnya yang sudah lama tidak ia temui menjemputnya, Donita segera berlari menyambut Adly dan Fathan. Mereka melepas kangen-kangenan sebentar. Donita juga memperkenalkan dua anak kecil yang bersamanya. Mereka bernama Farel dan Tristan. Donita juga mengatakan bahwa ke dua anak itu adalah anaknya. Fathan dan Adly sangat terkejut mendengarnya. Tetapi mereka berhasil menguasai keterkjutan mereka. Fathan dan Adly mengantar Donita kembali ke rumahnya dulu.
Selama di perjalanan, Donita bercerita tentang kehidupannya setelah tinggal di London. Donita mengatakan bahwa dia telah menikah 4 tahun yang lalu. Tetapi pernikahannya karena telah terjadi kecelakaan padanya. Donita dijebak oleh temannya Ricky.
Pada suatu malam dia di ajak Ricky makan malam di Restoran. Donita tidak menyadari bahwa makanan yang dia makan telah dicampuri oleh obat tidur. Ricky membawa Donita ke hotel yang dekat dengan Restoran itu. Dia memperkosa Donita. Lalu datanglah Randy saudara Donita yang menyelamatkannya. Sayangnya dia tertusuk pisau Ricky. Tetapi Ricky berhasil ditangkap dengan bantuan pegawai hotel. Ricky mengatakan bahwa dia mendekati Donita karena ingin membalas dendam pada Randy musuh bebuyutannya.
3 bulan setalah itu Donita merasa mual dan tidak enak badan. Setelah di periksakan ternyata Donita mngandung 3 bulan. Donita sangat shock mendengar kabar itu. Om nya sempat marah pada Donita karena hamil di luar nikah. Tetapi Randy membela Donita karena ini semua adalah kesalahannya. Dia akan bertanggung jawab dengan menikahi Donita. Donita dan om Dani sangat shock mendengar perkataan Randy. Donita menolak untuk menikah dengan Randy, karena dia adalah saudaranya. Randy lalu mengatakan bahwa dia bukan anak kandung om Dani. Dia adalah anak angkat om Dani. Sementara anak kandung om Dani hanya Ryanti yang sedang bersekolah di Italia. Randy tetap keukeuh akan bertanggung jawab pada Donita. Dia juga mengaku telah jatuh cinta pada Donita sejak Donita datang ke Inggris.
Akhirnya, om Dani menyetujui keinginan Randy. Dia juga berpesan pada Randy agar menjaga Donita. Karena dia adalah satu-satunya keponakan yang ia miliki dan sangat ia sayangi. Enam bulan setelah Donita dan Randy menikah, bayi yang di kandung Donita lahir. Mereka memberi nama bayi itu dengan nama Farel. Kehidupan pernikahan Donita dan Randy sempat terganggu dengan kedatangan Angeliq mantan pacar Randy. Tetapi pernikahan mereka tetap bertahan. 2 tahun kemudian Donita melahirkan anak kedua dari Randy. Anak itu di beri nama Tristan. Setelah iu kehidupan mereka sangat bahagia.
Sayangnya kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Karena 3 bulan yang lalu, Randy meninggal dunia. Randy meninggal karena di tusuk oleh Ricky yang kabur dari penjara. Untungnya dia dapat tertangkap oleh polisi. Donita sangat sedih karena Randy telah meninggal. Dia sempat tertekan beberapa saat. Di tambah lagi dia sedang mengandung anak ketiganya dari Randy. Tetapi Donita dapat melewati itu semua dengan tabah. Dia juga akan merawat bayi kandungannya dan anak-anaknya sendirian. Om Dani memutuskan agar Donita kembali ke Indonesia dan tinggal di sana agar tidak selalu memikirkan Randy dan dapat merawat anak-anaknya dengan baik. Om Dani juga akan menyusul ke Indonesia setelah pekerjaannya selesai bersama Rianty.
Mendengar cerita Donita, Fathan dan Adly merasa terkejut dan sedih. Walaupun Donita sudah mengalami yang buruk, tetapi mereka tetap akan menjadi sahabat baik Donita. Mereka juga akan menganggap anak-anak Donita sebagai anak mereka. Donita sangat senang mendengar perkataan Fathan dan Adly.
Mereka sampai di rumah Donita. Fathan dan Adly membantu membersihkan rumah Donita dan membereskan barang-barang Donita.
Fathan berjalan menuju rumah sakit. Setelah membantu Donita membereskan rumah Donita, Fathan kembali ke rumah sakit. Sore ini dia ada jadwal praktek. Ketika Fathan berjalan menuju ke ruangannya, dia melihat ada seseorang yang sedang duduk di bangku taman. Ruangan Fathan memang berada di lantai dasar, dekat taman belakang rumah sakit yang mempunyai pemandangan yang indah. Fathan sering duduk di taman itu jika sedang ingin sendirian. Fathan penasaran dengan orang yang duduk di taman. Dia memutuskan menghampiri orang itu.
“bolehkah aku duduk di sini?” tanya Fathan meminta ijin pada orang itu yang seorang wanita. Dia menoleh dan tersenyum pada Fathan. Ternyata orang itu adalah Putri, wanita yang bertabrakkan dengan Fathan tadi pagi. Fathan duduk di sebelah Putri dan menikmati pemandangan sore hari di taman itu. Fathan dan Putri terdiam untuk beberapa saat.
“maaf ya, saya tidak ijin dulu mau duduk di sini. Padahal ini tempat pribadi dokter. Saya hanya ingin menikmati udara di sore hari.” kata putri lembut.
Fathan bingung mendengar perkataan putri. Dia menatap putri dengan tatapan bingung. Putri menoleh pada Fathan dan mengerti maksud tatapan bingung Fathan.
“saya tau dari para suster yang senang bergosip tentang dokter Fathan. Mereka sering mengatakan bahwa dokter sering duduk di sini setiap sore hari. Saya penasaran kenapa dokter sering duduk di sini pada sore hari. Ternyata di sini tempatnya memang sangat tenang dan nyaman.” Lanjut Putri sambil melihat kembali pemandangan yang telah di ciptakan oleh Allah.
“oh begitu. Tidak apa-apa. Lagi pula ini tempat umum. Semua orang berhak duduk di sini” sahut Fathan. Dia kembali menikmati pemandangan sore itu.
Putri memejamkan matanya dan mengangkat ke dua tangannya sambil menghirup udara secara perlahan-lahan. Setelah itu, putri menjatuhkan tangannya dan menghembuskan napasnya juga secara perlahan-lahan. Dia mengulangi lagi gerakannya tadi.
Fathan melihat semua gerakan yang dilakukan putri. Dia merasa pernah melihat gerakan yang sedang dilakukan putri. Gerakan itu sama persis yang sering dilakukan oleh Fitri atau putri cantik dulu setiap sore hari di danau.
“putri cantik” ucap Fathan tiba-tiba. Putri menghentikan gerakannya dan menoleh pada Fathan.
“maksud dokter?” tanya Putri. Fathan segera sadar dari lamunannya.
“maaf. Saya jadi ingat teman saya ketika melihat gerakan kamu tadi. Makanya saya tadi memanggil kamu dengan nama panggilan teman saya, Putri Cantik.” Jawab Fathan.
“apakah dia teman special dokter? Dimana dia sekarang?” tanya Putri. “oh maaf, saya jadi terlalu banyak bertanya. Dokter tidak usah menjawab pertanyaan saya tadi. Lebih baik lupakan pertanyaan saya tadi.” Lanjut Putri menyesal.
“oh, tidak apa-apa. Saya akan menceritakannya. Mungkin dengan bercerita pada orang lain, beban saya akan sedikit berkurang.” Jawab Fathan cepat. Putrid hanya mengangguk saja.
Fathan menceritakan secara ringkas tentang pertemuannya dengan putri cantik, perpisahan mereka, pertemuan dirinya dengan Fitri, terbongkrnya masa lalu mereka, hingga perpisahan mereka untuk selamanya. Fathan juga mengatakan bahwa dia yakin Fitri masih hidup dan akan terus menunggunya. Putri mendengarkan semua cerita Fathan dengan serius tanpa menyela. Tanpa sengaja Putri menitikkan air matanya mendengar kisah cinta Fathan.
“yah, begitulah cerita tentang aku dan Fitri. Sampai sekarang aku masih sangat mencintainya dan aku yakin bahwa dia bisa bertahan. Aku akan selalu menunggunya sampai kapanpun.” Sahut Fathan mengakhiri ceritanya. Fathan menghapus air matanya yang sudah hampir keluar.
“maaf saya jadi menceritakan cerita remaja saya dulu yang membosankan padamu dan mengganggumu yang sedang ingin sendirian.” Lanjut Fathan sambil tersenyum memandang Putri yang masih menitikkan air mata.
Fathan mengangkat tangannya berniat menghapus air mata Putri. Ketika menyentuh pipi Putri, Putri juga berniat menghapus air matanya. Dan tanpa sengaja tanganya menyentuh tangan Fathan. Saat tangan mereka bersentuhan, jantung mereka berdetak cepat dan hati mereka terasa berdesir. Fathan sangat mengenali perasaan itu. Tetapi dia bingung kenapa dia bisa seperti ini lagi. Mereka langsung tersadar dan saling tertunduk malu.
“maaf.” Ucap mereka bersamaan. Mereka saling menatap satu sama lain dan tersenyum malu.
“tidak apa-apa. Saya senang mendengar cerita dokter. Harusnya saya yang meminta maaf pada dokter karena sudah mengingatkan dokter pada masa lalu dokter yang menyakitkan. Saya sangat menyesal, dok.” Sahut Putri menyesal. Dia menyeka air matanya yang masih mengalir.
“oh, tidak apa-apa. Lagipula saya tidak berniat untuk melupakannya. Karena saya tidak akan pernah bisa melupakannya. Oh ya, saya pamit duluan ya. Saya masih harus memeriksa beberapa pasien. Silakan lanjutkan istirahatmu. Permisi.” Pamit Fathan. Putri mengangguk pada Fathan sebagai tanda perpisahan.Fathan berjalan menuju ke ruangannya. Putri memandang kepergian Fathan dengan perasaan sedih dan kecewa.
“maafin aku, than. Maafin aku. East or west love Pangeran Putri is the bst. Love forever. I love you Fathan” bisik seseorang.
Fathan tiba-tiba berhenti mendengar bisikan yang sangat dia kenal dan rindukan itu. Dia menengok ke kanan dan ke kiri mencari sumber suara itu. Tetapi dia tidak mendapati ada orang yang sangat ia rindukan di sana. Fathan berbalik melihat Putri. Dia menyangka bahwa yang mengucapkan kata-kata tadi adalah Putri. Tetapi Putri sedang melakukan gerakannya tadi. Fathan sangat kecewa karena itu semua hanyalah ilusinya saja. Dia sangat merindukan Fitri, Putri Cantiknya dan orang yang sangat ia cintai.
“I love you to Fitri.” Ucap Fathan. Fathan melanjutkan kembali berjalan ke ruangannya. Dia tidak menyadari bahwa Putri berbalik menatapnya dan tersenyum sedih menatap Fathan.
0 komentar:
Posting Komentar