Sudah 7 bulan Fitri dan Fathan menjalin cinta. Mereka semakin serasi saja. Mereka dinobatkan sebagai best couple di SMA Mandala Dua. Fathan sangat menyayangi Fitri dan selalu menjaganya. Dia selalu ada buat Fitri dan selalu memberinya semangat dalam melawan penyakitnya. Fitri sangat bahagia bisa disamping Fathan.
Adly dan Donita sering menemani Fathan dalam menjaga Fitri. Mereka senang melihat kemesraan kedua sahabat mereka itu. Donita sudah rela melepas orang yang dicintainya untuk orang lain. Dia akan terus memendam rasa cintanya, walaupun rasanya sangat sakit. Dia rela melihat kebahagiaan dua orang sahabatnya.
Liburan semester 1 sudah datang. SMA Mandala Dua berniat mengadakan Study Lapang untuk anak kelas 3. Fathan dan yang lainnya sangat antusias mengikutinya. Orang tua Fathan yang ketua yayasan SMA Mandala Dua mengajak seluruh murid kelas 3 Study Tour ke Yogyakarta dan Solo. Mereka akan melaksanakan study tour selam 3 hari 2 malam. Di sana mereka akan mengunjungi pabrik2 produksi dan berjalan-jalan di tempat wisata Yogyakarta. Acara itu berlangsung dengan lancar.
Setelah acara selesai, semua murid kembali ke Jakarta. Tetapi, Fitri, Fathan, Adly, dan Donita tidak ikut rombongan pulang ke Jakarta. Fathan, Adly, dan Donita ingin berlibur di rumah Oma Fathan. Sementara, Fitri ingin check up ke dokter kenalan papanya yang sedang bertugas di Jogja sekaligus berlibur di rumahnya di Jogja.
Suatu hari Fathan, Adly dan Donita berencana berbelanja di Malioboro. Mereka juga ingin mengunjungi tempat-tempat wisata di Jogja. Mereka ingin mengajak Fitri untuk ikut. Sayangnya, Fitri tidak bisa ikut karena harus menemui dokter kenalan papanya. Fathan ingin ikut menemani Fitri. Tetapi Fitri menolaknya. Fitri ingin sedikit memberikan kebebasan pada Fathan agar tidak selalu bersamanya. Dia ingin Fathan menikmati liburannya tanpa harus menjaga Fitri. Fathan menerima alasan Fitri walaupun sedikit kecewa.
Fitri berangkat ke RS ditemani oleh kedua orang tuanya. Mereka menemui dokter Bemby. Fitri menjalani proses pemeriksaan yang menyakitkan. Tetapi dia menahan rasa sakitnya. Dia ingin agar bisa terbebas dari penyakit mematikan ini dan bisa bahagia dengan Fathan.
Setelah menjalani proses pemeriksaan, Fitri beristirahat diruang inap. Dokter menyuruh kedua orang tua Fitri untuk menenmuinya di ruangannya. Tetapi Fitri mencegahnya. Dia juga ingin mendengar hasil pemeriksaan. Akhirnya, dokter memberitahu hasilnya di hadapan Fitri dan kedua orang tuanya.
Dokter mengatakan bahwa penyakit Fitri berkembang sangat cepat. Dia khawatir sel-sel kanker akan menjalar ke organ lain. Fitri harus melakukan operasi untuk mencegah perkembangan sel kanker tersebut. Beliau juga menawarkan pengobatan penyembuhan kanker yang sedang dilakukan di Jerman. Kebetulan Dokter mempunyai kenalan yang dapat membantu mereka. Tetapi Fitri harus mau tinggal di Jerman.
Fitri shock mendengar penjelasan dokter. Dia harus pergi ke Jerman entah sampai kapan untuk menyembuhkan penyakitnya. Dia ingin penyakitnya bisa sembuh tetapi ia tak ingin meninggalakan Fathan kekasih hatinya. Dia bingung dan sedih.
Dokter serta orang tua Fitri tau perasaan Fitri. Dokter mengatakan bahwa Fitri boleh memikirkanya dulu. Dokter akan pergi menemui temannya di Jerman 4 hari lagi. Jika Fitri ingin ikut, dia bisa memberi kabar 2 hari sebelum berangkat. Fitri lalu pulang dengan perasaan yang tak menentu.
Sesampainya di rumah, Fitri langsung menuju kamarnya. Di kamarnya Fitri menangis memikirkan ucapan dokter tadi. Dia bingung harus memilih yang mana. Apakah dia harus tetap disamping Fathan dan berobat di Indonesia dengan hasil yang tidak berarti? Ataukah dia menerima usulan dokter untuk beroat ke Jerman meninggalkan Fathan? Dia sangat bingung.
Fitri berjalan ke beranda. Dia memandang keindahan alam yang ada di Yogyakarta. Dia melihat ke danau tempat dulu dia biasa menyendiri. Fitri ingin datang kesana. Dia meminta ijin ortunya untuk pergi ke danau. Walaupun ayahnya sempat melarang, tetapi karena bantuan ibunya Fitri di diperbolehkan datang kesana.
Sesampainya di danau, Fitri berjalan-jalan mengelilingi danau. Dai mengenang masa-masa kecilnya dulu. Sewaktu bundanya masih hidup. Ya tante Tasya adalah istri ke dua ayahnya. Dia adalah adik bunda. Fitri sudah menganggapnya seperti ibu kandungnya sendiri sejak kecil. Sementara bundanya sudah di sisi Allah sewaktu dia berumur 8 tahun karena penyakit yang sekarang menyerang dirinya.
Sewaktu bundanya meninggal Fitri sangat sedih. Dia menjadi pendiam dan selalu menangis selama 3 hari. Ketika dia menangis di danau, seorang cowok mendekatinya dan memberinya sapu tangan. Anak itu berkata, “kamu kalo nangis terus ntar cantiknya ilang lho. Dan bundamu pasti sedih di atas sana”. Fitri menerima sapu tangan cowok itu dan membersihkan wajahnya. Cowok itu duduk di sebelahnya dan mengajak Fitri ngobrol.
Fitri tidak ingat siapa nama cowok itu. Karena dia memanggil cowok itu dengan sebutan ‘pangeran Tampan’ dan cowok itu memanggil dirinya ‘Putri Cantik’. Yang dia ingat, pangeran selalu membuatnya tertawa dan bahagia. Mereka selalu bermain dan bercanda bersama Tetapi itu hanya sesaat, karena pangeran harus kembali ke Jakarta. Fitri sangat sedih. Sebelum pergi, pangeran memberikan kalung padanya dan dikubur di bawah rumah pohon bersama barang-barang kenangan mereka. Dia sangat senang jika mengingat semua itu.
Fathan, Adly, dan Donita kembali ke rumah oma Fathan. Donita ingin berjalan-jalan menikmati pemandangan. Tetapi Fathan dan Adly tidak mau ikut. Akhirnya, Donita pergi sendiri.
Sewaktu jalan-jalan, Donita ingat pada missinya dulu ingin melihat tempat rahasia dan tempat Fathan ketemu ‘Putri Cantik’ gadis cinta pertama Fathan. Donita ingin sekali melihat tempat itu. Sayangnya, Fathan nggak mau ngasih tau. Fathan hanya memberitahu jalan dan patokannya. Donita ingat patokan yang diberikan Fathan. Dia lalu melaksanakan missinya itu.
Dengan bertanya pada warga sekitar, akhirnya Donita dapat menemukan tempat itu. Dia sangat mengagumi keindahan danau itu. Tetapi dia heran melihat ada seorang perempuan sedang duduk di dekat rumah pohon yang ia yakini milik Fathan. Fathan pernah bercerita bahwa tempat itu tidak ada yang mengetahui. Tempat itu hanya diketahui oleh dirinya dan ‘Putri Cantik’.
Donita yang penasaran, berteriak menyebutkan nama ‘putri cantik’. Fitri yang kaget mendengar teriakan itu berbalik. Fitri dan Donita kaget melihat mereka berdua bisa bertemu disana.
“fit, apakah kamu ‘putri cantik’nya Fathan” Tanya Donita
“dulu memang ada yang memanggil ku dengan nama ‘putri cantik’. Dia adalah teman masa kecil ku. Aku nggak terlalu ingat namanya karena aku memanggilnya ‘pangeran tampan’. Aku masih menuggunya hingga saat ini” jawab fitri.
Donita sangat kaget mendengar cerita Fitri. Dia semakin yakin bahwa Fathan dan Fitri adalah pasangan yang sudah ditakdirkan oleh Allah. Dan dia tidak bisa menghalanginya.
“ternyata kamu memang cinta sejati yang dikirimkan Allah untuk Fathan.” Kata Donita. “fita, Fathan adalah pangeran tampan mu. Dia adalah teman masa kecil mu yang sangat mencintaimu dan selalu menunggumu sampai sekarang.” Kata Donita lagi. Fitri kaget mendengar itu. Ternyata pangeran yang selama ini ditunggunya sudah sangat dekat dengannya dan telah menjadi kekasih hatinya.
Fitri dan Donita bercerita masalah keajaiban tuhan ini. Fitri juga mengatakan alasan kenapa ia datang kesini? Fitri bercerita bahwa dia bingung harus memilih antara pergi ke Jerman atau tetap disamping Fathan. Donita menyarankan Fitri agar memberitahu Fathan tentang masalah ini. Agar Fitri dan Fathan dapat mencari jalan keluarnya.
Fitri setuju dengan usul Donita. Dia juga ingin mengatakan pada Fathan bahwa, dia adalah putri cantik yang selama ini dicari oleh Fathan. Fitri dan Donita merencanakan membuat kejutan untuk Fathan. Donita akan meminta bantuan Adly untuk membantu mereka. Mereka tidak sabar menunggu terlaksananya kejutan itu besok sore tepat waktu Fitri dan Fathan bertemu dulu sewaktu masih kecil. Mereka tidak sadar bahwa dari tadi ada yang menguping pembicaraan mereka dan berniat menggagalkan rencana itu. Ya dialah mischa.
hari ini adalah hari rencana Fitri dan Donita akan dilakukan. Donita juga sudah menceritakan semuanya kepada Adly. Adly juga setuju dan akan ikut membantu rencana mereka. Fitri jua sudah membereskan semua yang ada di danau dan rumah pohon. Dia sudah menata ulang tempat itu agar menjadi lebih indah. Dan rencana itu akan di mulai.
Hari itu Fathan berencana datang ke danau. Tetapi dia masih berada di villa. Dia tampak gelisah dan bingung. Sejak tadi dia hanya mondar-mandir di ruang tenagh mmbuat Donita dan Adly bingung melihatnya. Donita bertanya pada Fathan, mengapa dari tadi Fathan keliatang bingung dan gelisah?
Fathan duduk dan menceritakan masalahnya. Fathan bingung apakah harus dating ke danau atau tidak. Karena dia sedang bingung dengan perasaannya. Sekarang dia sudah mempunyai Fitri. Tetapi entah kenapa dia tidak bisa menghilangkan perasaannya pada Putri Cantik. Dia tidak tahu harus berbuat apa.
Jika dia pergi ke danau dan bertemu dengan Putri Cantik, Fathan akan bertambah bingung. Apakah harus memilih Fitri atau Putri Cantik? Dia bingung dengan perasaannya. Fathan cinta sama Fitri. Tetapi dia juga tidak bisa menghilangkan perasaannya pada Putri Cantik, yang entah kenapa semakin lama semakin besar. Semua langsung pada diam setelah mendengar cerita Fathan.
“ternyata Fathan belum menyadari perasaannya. Bahwa perasaan yang dia rasakan itu hanya ada satu untuk satu orang berbeda nama. Yaitu milik Fitri a.k.a Putri Cntik. Dan perasaan kepada Fitri adalah perasaan lama yang muncul kembali & lbh kuat yang dulu dia rasakan pada Putri Cantik. Dan akau pun tidak akan bisa merusak cinta yang sudah sangat sekuat itu. Aku akan membantu mereka agar bisa menjadi satu untuk selamanya” ujar Donita dari dalam hati
Setelah berpikir cukup lama, Fathan memutuskan untuk tidak dating ke Danau. Dia tidak ingin menyakiti Fitri. Karena dia telah berjanji tidak akan meninggalkannya. Donita dan Adly sangat kaget mendengarnya. Karena, jika Fathan tidak dating ke Danau maka rencana mereka akan gagal.
Donita mencegah niat Fathan. Dia memberikan beberapa alasan agar Fathan dating ke danau. Tetapi Fathan tidak menanggapi. Dia malah curiga karena tingkah teman-temannya yang terasa aneh. Fathan brtambah curiga ketika Adly tidak sengaja mengatakan ‘rencana kita’. Untungnya donita segera member alasan bahwa sebenarnya dia ingin mengetahui tempat rahasia Fathan dengan cara membuntuti Fathan bersama Adly. Untungnya Fathan percaya.
Donita masih saja merayu Fathan agar di ajak ke danau. Karena sudah lelah dengan rayuannya Donita, akhirnya Fathan mau mengantar Donita ke danau. Adly tidak mau ikut karena ingin istirahat.
Setelah Fathan dan Donita pergi, Adly bergegas ke rumah Fitri untuk menjemputnya. Fitri sudah siap dan berdandan sangat cantik menggunakan gaun warna putih dan bandana. Mereka segera menuju ke danau sebelum Fathan sampai disana. Tetapi tiba-tiba di tengah jalan ban mobil Adly kempes terkena paku. Mereka terpaksa mencari tempat tambal ban dulu.
Ketika berada di tempat tambal ban, ada seseorang yang menyapa mereka dan mengatakan bahwa ban mobil Adly yang kempes adalah sabotase. Ada seorang gadis yang sudah menaburkan paku di tengah jalan yang mereka lewati tadi. Orang tersebut menyebutkan ciri-ciri gadis itu. Fitri yakin gadis itu adalah mischa. Dia tau rencananya dan berniat mengacaukan rencana Fitri. Setelah mendengar penjelasan orang itu, Fitri dan Adly bergegas ke danau menggunakan mobil Adly yang sudah di tambal.
Sementara itu, Fathan dan Donita sudah sampai di daerah tempat danau itu berada. Donita berpura-pura sakit perut dan meminta ijin ke toilet. Donita menyuruh Fathan untuk pergi duluan ke danau, sementara dia akan menyusul. Fathan langsung menuju ke danau.
Sesampainya disana, dia menikmati pemandangan danau itu sambil menuju ke rumah pohon temapat rahasianya bersama Putri Cantik. Ketika sesampainya disana dia kaget melihat seorang gadis duduk di batu tempat dia biasa duduk bersama putri cantik dulu sewaktu masih kecil. Dia menduga bahwa dia adalah Putri Cantik. Fathan melakukan tes untuk membuktikannya.
“putri cantik” teriak Fathan memanggil gadis itu.
Tiba-tiba gadis itu menoleh dan berteriak, “pangeran tampan”
Fathan sangat kaget melihat siapa gadis yang ada di hadapannya. Gadis itu ialah Mischa yang berpura-pura menjadi putrid cantik. Fathan sangat shock melihat putri cantik yang selama ini dia tunggunya adalah Mischa.
“tadi kamu bilang apa?” Tanya Fathan.
“aku tadi bilang Pangeran Tampan, sebab kamu bilang putri cantik. Itu adalah nama panggilan ku dulu yang di berikan oleh teman masa kecilku yang aku juluki dengan nama Pangeran Tampan. Aku nggak nyangka kalau kamu adalah Pangeran yang selama ini aku tunggu.” Kata Mischa sambil menangis haru. Mischa langsung memeluk Fathan. Fathan juga balas memeluk Mischa.
Sementara itu, donita sangat kaget dengan berita yang disampaikan Fitri. Dia bergegas menuju ke rumah pohon. Donita semakin kaget melihat pemadangan yang dia lihat. Fathan dan Mischa berpelukan!! Dia tidak sanggup memberitahu Fitri.
Tiba-tiba saja, Fitri dan Adly sudah berada disisinya. Fitri segera menanyakan Fathan pada Donita. Donita tidak bisa memberitahukan apa yang telah dia lihat. Dia hanya menunjuk ke tempat Fathan dan Mischa berpelukan. Fitri dan Adly sangat kaget meliha pemandangan itu. Apalagi Fathan mencium kening Mischa. Fitri hanya bisa menangis melihatnya. Dia lalu menghampiri Fathan.
“pangeran tampan” panggil Fitri pada Fathan. Fathan menoleh dan shock melihat Fitri ada di sana. Yang lebih membuat dia shock, pangilan Fitri padanya.
“Fitri! Kenapa kamu ada disini? Dan kenapa kamu memanggil aku dengan nama Pangeran tampan?” Tanya Fathan.
“harusnya aku yang tanya. Kenapa kamu memeluk dan mencium Mischa? Dan kenapa kamu percaya aja sama bualannya dia?” Tanya Fitri sambil menahan tangisnya.
“heh, fit. Wajar dong kalo Fathan meluk aku. Karena aku adalah cinta sejatinya yang dia tunggu selama ini. Dia adalah pangeran ku yang udah kamu rebut dari sisi ku” balas Mischa sewot.
“heh mis, kamu nggak usah mengada-ada. Aku yang putri cantiknya Fathan. Bukan kamu. Kamu hanya mengaku aja.” Jawab Fitri geram. Sementara Fathan hanya bisa diam mendengar keributan mereka. Dia bingung dengan yang sedang terjadi. Donita dan Adly segera dating untuk membantu Fitri.
“heh mis, kamu nggak usah bohong deh. Kamu itu bukan gadis kecilnya Fathan. Kami yakin Fitri lah gadis kecilnya Fathan” ujar Adly marah.
“Dly, masa elo percaya aja sama omongannya dia. Ato jangan2 elo sama Donita yang nyuruh Fitri buat pura2 jadi gadis impiannya supaya berhenti nyari gadisnya itu?” Tanya Mischa sinis.
“buat apa kita berdua ngelakuin itu. Nggak ada untungnya buat kita. Harusnya yang perlu di curigain itu elo.” Balas Donita. Mereka bertiga masih saja terus ribut. Fitri hanya bisa menangis melihat kenyataan yang terjadi. Sementara Fathan hanya bisa diam melihat yang terjadi. Dia bingung harus percaya pada siapa.
“eh fit, lebih baik kamu nyerah aja deh. Fathan nggak bakalan cinta sama kamu. Dia hanya cinta aku yang jelas-jelas cinta pertamanya. Jadi elo nggak usah sok ngaku-ngaku jadi cinta pertama Fathan deh. Jangan-jangan elo kebanyakan denger cerita dongeng nyokap loe, loe jadi tukang ngayal kayak nyokap loe ya? Kasian banget sih. Dasar anak mama.” Kata Mischa sinis.
Fitri sangat kesal mendengar perkataan Mischa. Dia boleh aja ngehina dia. Tapi tidak dengan bundanya. Fitri langsung menampar pipi Mischa. Fathan, Adly, dan Donita kaget melihat tindakan Fitri.
“mis, jaga omongan kamu ya? Kamu boleh hina aku ato cacimaki aku. Tapi jangan pernah kamu ngejelekin bunda ku yang udah ada di surga. Aku ngak bakal maafin kamu. Lagi pula kamu yang tukang ngayal. Kamu bukan lah putri cantik. Semua yang kamu omongin itu adalah omong kosong. Itu hanyalah karangan kamu. Aku lah putri canik Fathan. Bukan kamu!! Dasar cewek gatel!!” Bentak Fitri.
Mendengar perkataan kasar Fitri, secara reflex Fathan langsung menampar Fitri. Adly dan Donita kaget melihat perbuatan Fathan. Fitri sangat shock menerima tamparan Fathan. Sementara Mischa senang melihatnya. Fathan juga sangat kaget melihat tindakannya.
“fathan apa yang kamu lakukan. Kamu nampar aku.” Kata Fitri masih terkejut. “haah.. ternyata Mischa berhasil ngibulin kamu. Aku nggak percaya. Tapi ini kenyataan. Oke, kalau kamu lebih percaya mischa ngak papa. Tapi coba kamu tanyakan dia, apakah dia tahu janji rumah danau?” kata Fitri sambil melirik Mischa. Fathan lalu melirik kearah Mischa. Adly dan donita pun melihat kearah mischa. Mischa yang di Tanya hanya bisa bengong
“pangeran akan selalu jaga putri dari bahaya. Dan akan selalu ada untuk putri selamanya. Pangeran tidak akan pernah membuat putri menitikkan air mata walaupun hanya setetes saja.” Ungkap Fathan
“putri tidak akan menangis lagi. Dia akan selalu tertawa bahagia buat pangeran. Dia juga akan selalu ada buat pangeran.” Ungkap Fitri
“east or west love pangeran putri is the best. Sahabat selamanya” Fathan dan Fitri mengikrarkan janji mereka dulu secara bersamaan. Fathan shock mendengar Fitri tahu janji yang dia buat bersama putrid cantik teman masa kecilnya dulu. Mischa juga tidak percaya ada janji itu. Sementara Adly dan Donita yang tidak tahu ada janji seperti itu, merasa senang mendengarnya.
“sekarang kamu liat sendiri, mischa tidak tau janji yang kamu buat dulu bersama putri cantik. Aku sangat hafal janji itu. Karena janji itu sangat berharga buat qu. Dia juga pasti tidak mempunyai kalung ini” fitri mengeluarkan kalung yang dipakainya. Kalung pemberian pangeran tampan sewaktu mereka berpisah. “apakah kamu ingat kalung ini? Ini adalah kalung pemberian pangeran ku dulu. Kalung ini selalu aku jaga dan aku pakai. Karena ini adalah kalung yang sangat berharga bagiku.”
Fatahn mengambil kalung itu. Dia ingat betul kalung itu. Kalung yang di berikannya pada putri cantik. Fathan mengeluarkan kalung yang ada di lehernya. Pasangan kalung yang ia berikan pada putri cantik.
“than, dia bukan putri cantikmu. Akulah putri cantikmu. Orang yang sangat kamu cintai sejak dulu. Bukan dia. Lagi pula bisa aja dia tau semua tentang janji kita dulu dari donita atau adly kan? Dan kalung itu, kalung seperti itu banyak di pasaran.” bela Mischa sambil mengambil kalung Fitri dan mambuangnya ke tanah. Fitri shock melihatnya. Dia memungutnya dan menatapnya dengan sedih
“eh, mis kami sama sekali nggak pernah ngompor-ngomporin Fitri buat ngebohongin Fathan. Dan kami juga tidak pernah tau soal janji itu karena Fathan tidak pernah cerita” jawab Adly.
“heh fit, loe nggak usah sok ngerayu Fathan deh. Lagi pula loe tuh nggak akan bisa bahagiain Fathan. Cewek penyakitan kayak loe itu nggak bisa bikin bahagia Fathan. Loe tuh bentar lagi bakalan mati, jadi nggak mungkin bisa bahagiain Fathan…”ungkap mischa
“sudah cukup, mis.” teriak Fitri sambil menampar mischa sekali lagi. Dan entah kenapa Fathan juga menampar Fitri lagi. Semua terkejut melihat perbuatan Fathan. Termasuk Fathan yang tidak percaya melihatnya.
Fitri memakai kalungnya lagi sambil membelai pipinya. Dia menatap kearah Fathan dengan sedih. “Fathan kalau kamu nggak percaya aku, aku akan terima. Tapi satu hal yang perlu kamu tahu, bahwa aku selalu menunggu kamu disini. Sampe kapan pun aku akan selalu cinta kamu. Dan kalau kamu lebih memilih mischa aku terima, asalkan kamu bahagia. Selamat tinggal Fathan” ucap Fitri.
Fitri berlari meninggalkan Fathan, Adly, Donita , dan Mischa.. dia berlari sambil meangis. Dia sangat kecewa melihat semua yang terjadi. Dia kecewa karena Fathan lebih mempercayai Mischa dari pada dirinya. Walaupun begitu dia akan selalu mencntai Fathan sampai kapanpun.
Donita berusaha mengejar Fitri. Dia tidak ingin semua berkhir seperti ini. Sementr Aldy memarahi Fathan karena lebuih mempercayai Mischa dari pada Fitri yang dia cintai. Mischa berusaha membela Fathan yang hanya bisa diam dalam pikirannya. Ketika Adly memukulnya, dia baru sadar bahwa dia telah membuat orang yang sangat dicintainya dan ditunggu kedatangannya slama ini telah dia but menangis.
“fitri..fitri.. Adly dimana Fitri?” Tanya Fathan
“kamu telat menyadarinya, than. Fitri akan pergi. Dia akan pergi jauh untuk selamanya. Orang tuanya akan membawa dia berobat keluar negeri. Sebenarnya hari ini dia akan membicarakan ini denganmu sekaligus memberi suprais padamu bahwa dia adalah putri cantik yang selama ini kamu tunggu. Sayangnya rencana itu gagal, karena kamu tidak mempercayainya.” Cerita Adly
Mendengar cerita Adly, wisnu sangat sedih. Dia kecewa pada dirinya sendiri yang telah mengingkari janjinya untuk tidak membuat putrid cantik bersedih. Dia memukuli dirinya sendiri sambil berkata “bodoh”. Adly mencega Fathan memukuli diriny sendiri. Dia menyarankan agar Fathan mengejar Fitri.
Fathan lalu berlari mencari Fitri. Dia sempat dicegah oleh Mischa. Mischa memohon sambil menangis dan berlutut di kaki Fathan agar Fathan tetap ada di sampingnya. Tetapi Fathan malah semakin kesal dan marah pada Mischa. Dia memaki-maki Mischa dan menendang Mischa agagar melepaskan kakinya. Mischa tetap saja keukeuh memeluk kaki Fathan. Dengan bantuan Adly, Mischa berhasil dilepaskan dari kaki Fathan. Fathan langsung berlari mencari Fitri. Sementara Mischa menangis memanggil-manggil nama Fathan.
Donita yang mengejar Fitri, berhasil menangkapnya. Dia memohon pada Fitri agar kembali menemui Fathan. Tetapi tekad Fitri sudah bulat dia tidak akan menggangu Fathan lagi. Dia sudah terlajur kecewa pada Fathan. Dia menerima semua ini dengan ikhlas agar Fathan bahagia. Fitri juga mengatakan pada Donita bahwa dia akan menerima tawaran untuk berobat ke Jerman. Besok sore dia akan berangkat ke Jakarta dan mengurus semuanya. Donita masih tetap memohon pada Fitri. Tapi dia tetap tidak mau menemui Fathan lagi.
Fitri menyetop taksi dan segera masuk ke taxi. Sewaktu taxi sudah pergi menjau, Fathan dan Adly sampai di tempat Donita. Fathan tetap mengejar taxi Fitri. Dia terus memanggil-manggil nama Fitri dan menyuruh taxi untuk berhenti. Sopir taxi berniat berhenti, tetapi dicegah oleh Fitri. Fitri menyuruh sopir txi untuk tetap jalan. Fitri menoleh ke belakang. Di melihat Fathan masih tetap mengejarnya. Hingga akhirnya Fathan terjatuh dan taxi itu menghilang dari pandangannya. Fathan masih tetap meneriakkan nama Fitri.
“maafin aku, than. Mungkin ini yang terbaik untuk kita. Kita nggak usah ketemu lagi. Aku nggak ingin kamu lebih terluka lagi nantinya, jika aku akan pergi untuk selamanya. Yang perlu kamu tahu aku akan selalu mencintaimu hingga akhir hidupku.” Kata Fitri dalam hatinya. Dia sangat sedih berpisah dengan pangeran di hatinya.
0 komentar:
Posting Komentar