Sesampainya di rumah sakit Fitri segera di tangani oleh dokter. Fathan ingin ikut mengobati Fitri. Tetapi dokter Bemby melarangnya dan menyuru Fathan untuk merawat lukanya dan luka Donita. Fathan mengalami patah tulang kaki akibat salah jtuh saat terkena samping mobil tadi. Sementara Donita kepalanya terluka kecil, kandungannya pun tidak mengalami gangguan.
Pengemudi mobil yang menabrak Fitri, Fathan dan Donita sudah tertangkap berkat bantuan warga yang tinggal di tempat Fitri tetabrak. Warga setempat telah mencatat plat nomer mobil yang menabrak Fitri. Polisi sudah melacak pemilik mobil itu yang ternyata adalah Mischa. Mischa di tangkap saat sedang bermabuk-mabukkan di rumahnya.
Fathan yang mendengar berita tertangkapnya pengemudi mobil yang mencelakai Fitri adalah Misch langsung geram dan marah pada Mischa. Dia mendatangi kantor polisi yang menahan Mischa. Ketika menemui Mischa, Fathan sangat marah dan mencaci maki Mischa. Dia sempat ingin membunuh Mischa. Untungnya Adly berada di samping Fathan sehingga dapat meredakan amarah Fathan. Adly langsung membawa Fathan kembali ke rumah sakit sebelum Fathan melakukan tindakan yang nekat.
Keadaan Fitri semakin parah. Sehingga mengalami koma. Dokter tidak bisa memastikan apakah Fitri bisa bertahan atau tidak. Karena luka di tubuhnya sangat parah dan penyakit sirosisnya juga bertambah parah. Fathan selalu menemani Fitri di rumah sakit. Setiap selesai praktek dia selalu menyempatkan waktu untuk menjaga Fitri. Fathan begitu setia menunggui dan merawat Fitri. Dia tidak mau Putri cantinya meninggalkan dia untuk yang ke dua kalinya.
Satu minggu setelah Fitri di rawat Donita juga masuk rumah sakit. Dia pingsan di kamar mandi. Keluarganya sangat khawatir dengan keadaan Donita dan langsung membawa Donita ke rumah sakit. Fathan juga ikut menemani menunggui Donita. Dia juga sangat khawatir dengan Donita.
Dokter segera menangani Donita dan memeriksa kandungannya. Setelah selesai memeriksa kandungan Donita, Dokter segera menemui Fathan dan keluarga Donita. Dokter mengatakan bahwa Donita terkena gejala Anemia berat dan dapat mengakibatkan kesulitan dalam melahirkan bayinya. Dokter terpaksa harus menyelamatkan salah satu diantara Donita dan bayinya. Om Dani menginginkan selamat dua-duanya. Tetapi Dokter tidak bisa menjamin keselamatan keduanya. Om Dani lebih memilih Donita.
Donita yang baru saja tersadar dari pingsannya menolak keinginan Om Dani. Dia tetap ingin melahirkan bayinya apapun resikonya. Karena anak ini adalah titipan dari Randy agar bisa hidup di dunia ini. Donita meminta agar yang di selamatkan adalah bayinya saja karena dia masih bisa mmpunyai masa depan yang cerah. Om Dani tidak setuju dengan permintaan Donita. Dia tidak ingin kehilangan orang yang disayangnya lagi untuk yang ketiga kalinya.
Tiba-tiba Donita merasa perutnya mulas dan sakit akan melahirkan. Dokter segera membantu Donita. Dokter berjanji akan berusaha menyelamatkan keduanya. Sebelum di bawa ke ruang persalinan Donita meminta bicara sebentar dngan Farel dan Tristan kedua putranya. Donita berkata pada Farel dan Tristan untuk menjaga dan menyayangi adik mereka dengan baik. Farel dan Tristan mndengar prmintaan Donita. Mereka berjanji akan menjaga adik bayi dan akan menyayanginya. Mereka juga meminta pada Donita agar bisa berjuang dan bertahan.
Donita segera di bawa ke ruang persalinan. Fathan, Adly dan keluarga Donita menunggu dengan cemas dan khawatir. Farel dan Tristan tidak bisa berhenti menangis karena khawatir dan takut Donita kenapa-napa. Fathan menenangkan mereka dan mengajak mereka untuk sholat dan berdoa di mushola rumah sakit agar Donita bisa selamat. Fathan, Aly, dan anak-anak Donita segera menuju ke mushola rumah sakit berdoa untuk Donita.
Sekembalinya mereka dari mushola, Dokter keluar ruangan dengan wajah bingung dan sedih. Fathn, Adly, dan keluarga Donita segera brtanya kepada Dokter tentang keadaan Donita. Dokter mengatakn bahwa bayi Donita lahir dengan selamat dan berjenis kelamin perempuan. Sayangnya Donita mengalami kekurangan banyak darah dan keadaannya sedang kritis. Dokter akan berusaha semampunya untuk menyelamatkan Donita.
Tiba-tiba, seorang suster keluar dari ruang persalinan. Dan mengatakan bahwa denyut jantung Donita melemah. Suster itu juga mengatakan bahwa Donita ingin menemui Fathan, Adly, dan keluarganya. Fathan, Adly, dan yang lainnya segera masuk ke ruang persalinan.Keadaan Donita sudah semakin melemah. Tetapi dia berusaha untuk bisa bertahan beberapa menit agar bisa bicara dengan semua orang yang dia sayangi. Ketika sahabat dan keluarganya masuk, Donita berusah tersenyum bahagia.
Om Dani langsung menanyakan keadaan Donita. Dia juga menyuruh Donita agar bisa kuat dan bisa bertahan. Dengan tersenyum Donita meminta maaf pada Om Dani karena dia sudah tidak kuat lagi. Orang tuanya sudah menyuruhnya untuk mngikuti mereka ke surga. Dia juga mengucapkan terima kasih karena telah menjaga dan merawat Donita dan Demian setelah orang tuanya pergi. Dia juga meminta maaf karena selama ini telah merepotkan dan mengecewakan om Dani. Om Dani hanya bisa mengatakan bahwa dia sangat menyayangi Donita dan sudah menganggap Donita seperti anak kandung sendiri.
Donita berlajut ke adiknya Demian. Donita meminta maaf karena harus pergi lebih dahulu ke tempat orang tua mereka. Dia juga mengingatkan Demian agar menjadi anak yang baik dan sukses. Demian juga harus selalu mematuhi perkataan om Dani karena tinggal om Dani lah keluarganya satu-satunya. Demian menangis mendengar perkataan Donita. Dia sangat sedih karena harus kehilangan orang yang sangat dicintainya untuk kesekian kalinya.
Donita Dia tersenyum pada Fathan dan Adly. Donita mengucapkan terima kasih karena telah menjadi sahabat Donita selama ini. Donita juga mengatakan pada Fathan akan mendonorkan organ hatinya kepada Fitri agar Fitri bisa hidup bahagia bersama Fathan. Fathan menolak keinginan Donita. Karena dia yakin bahwa Donita bisa bertahan karena Donita adalah wanita yang kuat dan tegar. Soal masalah donor hati untuk Fitri dia sudah mencarinya dan hampir mendapatkannya. Jadi Donita tidak pelu khawatir lagi. Donita hanya menggleng dan tetap akan mendonorkan hatinya untuk Fitri.
Donita memndang kepada Farel dan Tristan. Ke dua anak Donita hanya bisa menangis melihat keadaan Donita yang semakin melemah. Donita tersenyum sedih memandang ke dua jagoan ciliknya itu. Donit berkata pada ke dua anaknya agar menjadi anak yang pintar, sholeh, rajin, nurut kata om Dani dan semua orang yang ada di ruangan itu, dan saling menyayangi satu sama lain. Mereka juga harus sayang dan merawat adik bayi mereka dengan baik. Donita dan Rnady akan selalu mengawasi mereka dan menjaga mereka dari langit sana. Donita tidak kuasa menahan air matanya yang ingin mengalir. Ke dua anak Donita segera memeluk Donita.
Keadaan Donita semakn lemah. Dia meminta pada Fathan, Adly, Demian, dan Om Dani agar merawat anak-anaknya dengan baik. Donita semakin melemah. Gengaman tangannya pada anak-anaknya mulai renggang. Dia sudah tidak kuat lagi. Donita menutup matanya perlahan-lahan. Denyut jantunganya mulaitak terdengar lagi. Donita sudah meninggal. Fathan, Adly, dan keluarga Donita berteriak memanggil Donita. Mereka menangis dan mengguncang-guncangkan tubuh Donita agar bangun. Sayangnya Donita tidak bangun-bangun. Dia tertidur sangat damai. Dokter segera melepas alat denyut jantung dan pernapasan Donita. Donita sudah tenang berada di atas sana.
Fathan dan Adly masih brada di pemakaman kuburan Donita. Mereka masih menunggui keluarga Donita yang masih ingin di situ. Om Dani dan Demian berusaha membujuk Farel dan Tristan yang tidak mau pulang ke rumah. Mereka ingin meneani Donita di kuburan. Para pelayat sudah pulang semua.
Kak Ryanty mendekati Fathan dan Adly. Dia menyerahkan 3 surat yang di tulis Donita sebelum meninggal. 1 surat lagi untuk Fitri. Fathan bertanya, apa yang akan dilakukan Om Dani dan kak Ryanty selanjutnya. Kak Ryanty menjawab mereka akan tetap tinggal di Indonesia, tetapi tidak tinggal di rumah Donita lagi. Mereka berencana menjual rumah itu dan akan membeli rumah yang lain. Karena di rumah itu sudah terlalu banyak kenangan yang tidak mungkin di terlupakan. Kak Ryanty juga mengatakan bahwa Fathan boleh mengunjungi Farel dan Tristan kapan pun. Karena Farel dan Tristan sudah menganggap Fathan dan Adly seperti ayah mereka sendiri. Fathan menawarkan diri untuk membantu mencarikan rumah baru. Tetapi kak Ryanty menolaknya.
Farel dan Tristan masih tidak mau beranjak dari makam Donita. Om Dani dan Tristan sudah lelah membujuk mereka berdua. Fathan mencoba membujuk Farel dan Tristan. Dia duduk di sebelah Farel.
“om Fathan apakah mama tidak akan kedinginan berada di dalam sana? Lalu siapa yang menemani mama di dalam sana? Farel ingin ikut mama” Tanya Farel
“mama nggak akan kedinginan di dalam sana. Mama akan tinggal di surga. Di surga itu tempatnya enak banget. Sekarang mama sedang ketemu sama papa disana. Mama dan papa akan selalu jaga dan lihat Farel dan Tristan dari surga. Mereka akan sedih banget kalau Farel dan Tristan sedih terus seperti ini. Mama dan papa ingin agar Farel dan Tristan menjadi anak yang sholeh, pinter, baik dan bias membanggakan semua orang. Lebih baik sekarang kita berdoa buat mama dan papa supaya mereka tenang dan bahagia di surga.” Jelas Fathan.
“istan mau doain mama dan papa.” Kata Tristan. Fathan membimbing Farel dan Tristan berdoa untuk Donita. Setelah itu dia mengajak Farel dan Tristan pulang.
Fathan kembali ke rumah sakit. Tetapi dia langsung menuju ke taman belakang rumah sakit. Dia ingin membaca surat terakhir dari Donita untuknya.
Dear Fathan
Yang selalu aku cinta
Fathan jika kamu menerima surat ini mungkin aku sudah pergi dari dunia ini untuk selamanya. Fathan Aku menulis surat ini sambil mengingat masa kecil kita yang selalu bahagia. Jujur aku sangat senang bisa berkenalan dan bersahabat denganmu dan Adly.
Fathan di surat ini aku ingin mengungkapkan bahwa aku sudah mencintaimu sejak kita kecil. Mungkin aku lebih dulu mencintaimu, sebelum kamu bertemu dengan putrid cantik yang ternyata adalah Fitri. Aku tidak berani mengungkapkan perasaanku padamu karna aku tidak ingin merusak persahabatan kita. Aku sangat sedih dan kecewa ketika kamu mengatakan mencintai putri cantik. Tetapi aku menahan perasaanku karena melihatmu tersenyum bahagia.
Fathan sampai SMA aku masih memendam perasaan cinta ku padamu. Tetapi aku harus menelan kekecewaan lagi ketika Fitri hadir diantara kita dan kamu mencintainya. Aku ingin sekali mengatakan perasaan cintaku padamu. Tetapi melihat kebahagiaanmu bersama Fitri, aku tidak bisa merusak senyum di wajahmu itu.
Fathan, aku semakin yakin bahwa kamu memang ditakdirkan untuk Fitri ketika dia menceritakan bahwa dia adalah putri cantik. Kesempatanku untuk bisa mencintai dan dicintai olehmu sudah tidak ada lagi. Aku berusaha menerima semuanya dengan ikhlas walaupun itu sulit. Hingga akhirnya aku bertemu dengan Randy suamiku. Dia mengobati rasa sakit cintaku padamu. Sayangnya, pertemuan kami hanya berlangsung singkat. Dia pergi meninggalkanku untuk selamanya. Hatiku merasakan sakit untuk kedua kalinya.
Sejak kembali bertemu denganmu perasaan cintaku padamu muncul kembali. Tetapi aku tidak bisa mencintaimu lagi karena kamu masih sangat mencintai Fitri. Aku mencoba menahan perasaanku padamu sekali lagi dan rasanya sangat sakit melebihi rasa sakitku mengandung bayiku karena aku terkena anemia berat. Aku merasa yakin bahwa hidupku di dunia ini tinggal sebentar lagi. Aku tidak ingin meninggalkanmu Fathan. Aku ingin selalu disampingmu walaupun selalu kekecewaan dan rasa sakit yang aku dapatkan. Tetapi aku rela menerima semuaitu karena aku mencintaimu.
Aku tahu takdir tidak mengijinkan kita untuk bersama karena aku harus menyusul suamiku yang selalu mencintaiku. Tetapi aku ingin meninggalkan bagian dari tubuhku untuk bisa selalu mencintaimu. aku memutuskan untuk mendonorkan organ hatiku pada Fitri. Agar dengan hatiku ini aku bisa mencintaimu untuk selamanya. Me love you forever. I love you Fathan. I love you forver.
Dari sahabat yang mencintaimu
Donita
Fathan melipat surat dari Donita. Dia tidak menyagka bahwa Donita sangat mencintainya. Sebenarnya Fathan sempat merasakan perasaan cinta pada Donita. Tetapi sifat Donita yang seperti menolak Fathan dan tidak menyukai Fathan membuat Fathan mundur dari perasaannya. Perasaannya tidak menyadari bahwa Donita juga mencintainya. Dia sudah terlanjur jatuh cinta pada Fitri. Sekarang semuanya sudah terlambat. Yang dapat dia lakukan sekarang adalah selalu mencintai Fitri sepenuh hatinya. Karena di dalam tubuh Fitri sekarang terdapat dua wanita yang sangat dia cintai, yaitu Fitri dan Donita.
0 komentar:
Posting Komentar