Cewek Macho


            “dulu waktu kakak gue umur 3 tahun pas tahun baru, kakak gue pernah di tanyain sama nyokap bokap gue, ‘tahun baru ini kamu mau minta apa?’. Lalu kakak gue jawab, ‘Cantika mau adik laki-laki.’ 3 bulan kemudian, nyokap gue hamil.lalu akhirnya gue lahir tepat di tahun baru tanggal 31 mei. Sayangnya yang lahir itu aku dan bukan anak cowok.” Cerita Candra pada teman-temannya.
            “wah, serius tuh. Aneh banget sih. Hahaha…” sahut Yoga teman cowok Candra, tertawa.
            “berarti loe, harapan kakak loe yang lahir di akhir tahun dong?” tanya Jimmy
            “yaps. Begitulah adanya.” Jawab Candra santai.
            “makanya loe jadi tomboy gini ya? Aneh banget kalo denger cerita loe.” Ujar Dimas yang geleng-geleng kepala mendengar cerita Candra. Mereka pun melanjutkan obrolan mereka lagi.
            Casandra Putri Dewa Nugraha. Anak bungsu dari dua bersaudara sering dipanggil Candra. Dia terkenal sekali dikalangan murid-murid SMA Tunas Mulia. Candra yang sangat disukai teman-temannya ini karena sangat easy going dan mudah bergaul. Dia memang mempunyai sifat tomboy dan suka bergaya layaknya anak laki-laki. Dia juga seorang taekwondoin pemegang sabuk hitam. Candra tidak suka dengan hal yang berbau feminim dan tidak percaya dengan adanya cinta. Sehingga samapi sekarang dia belum pernah pacaran.
Candra selalu menceritakan cerita ketika dia lahir dulu kepada teman-temannya setiap menjelang tahun baru. Dia juga mengatakan bahwa sifat tomboy ini disebabkan oleh kakak perempuannya Cantika Putri Dewi Anugrah yang menginginkan adik laki-laki. Sebenarnya Cantika sudah menerima jika dia mempunyai adik perempuan bukan adik laki-laki. Cantika juga sering mengajak Candra untuk shoping dan berdandan bersama layaknya seorang cewek. Tetapi Candra masih saja tetap pada sifatnya yang tomboy dan suka bergaya seperti laki-laki. Walaupun begitu Cantika sering menggunakan sifat tomboy Candra untuk menolongnya dari para laki-laki.
           
            “hei, Yosy.” Panggil Candra kepada Yosy yang duduk tidak jauh darinya bersama Ryan. Candra menghampiri Yosy
            “eh, Candra. Ada apa?” tanya Yosy mengalihkan pandangannya dari majalah yang ia lihat..
            “nie, gue mau ngembaliin buku matematikamu. Thanks ya.” Kata Candra menghampiri Yosy.
            “ah, iya sama-sama.” Sahut Yosy yang langsung kembali serius menekuni majalah yang ia lihat.
            “kalian lihat apa sih? Serius amat.” tanya Candra ikut melihat majalah yang dibaca oleh Yosy dan Ryan.
            “ah, ini kumpulan album foto-foto artis cewek.” Jawab Ryan.
            “liat, seksi kan. Mana merka semua cantik banget lagi deh. Gue sampe heran, kalian satu spesies nggak sih? Coba aja liat diri loe.” Timpal Yosy bercanda dan memandang Candra dari bawah ke atas
“enak aja, loe. Ya iyalah gue satu spesies sama mereka.” Kata Candra tersinggung sambil memukul Yosy dengan buku matematikanya.
            “lho, emang benar kan? Ya, nggak Haikal?” tanya Ryan kepada Haikal yang sedari tadi duduk diam sambil main game di sebelahnya.
            Haikal memandang sebentar ke arah Candra dan memperhatikannya dari bawah ke atas seperti yang dilakukan Yosy tadi. Setelah itu dia kembali sibuk memainkan PSP-nya sambil berkata, “hmm.. menurutku sih. Dia langsing juga kok. Badannya juga lumayan oke.”
            Yosy, Ryan, dan Candra bingung mendengar jawaban Haikal. Tetapi Candra langsung merasa tersinggung setelah memahami maksud Haikal. Dia pun berkata dengan ketus, “kamu nggak usah sok membelaku deh.”
            “ah, game over deh.” Gumam Candra ketika game yang dia mainkan mati.
            “lho, aku nggak bermaksud membelamu kok.” Kata Haikal santai sambil memasukan PSP-nya ke dalam saku. Candra merasa aneh dan bingung dengan sikap Haikal yang sangat cuek. Dia juga merasa aneh dengan perasaannya yang muncul tiba-tiba. Tetapi dia cepat-cepat membuang pikirannya jauh-jauh.
            “Candra, habiskan nih. gue udah nggak mau lagi.” Kata Yosy memberikan kopi kaleng yang dia minum tadi kepada Candra. Candra terkejut mendengar panggilan Yosy, tetapi dia mengambila kaleng kopi yang diberikan Yosy.
            “ng. kopi? Gue nggak bisa minum kopi.” Ujar Candra.
            “apa? Loe nggak bisa minum kopi. Ternyata loe masih kayak anak kecil ya? Hahaha…” seloroh Yosy dan Rian tertawa terbahak-bahak.
            “ah, emang kenapa sih? Gue emang nggak suka kok. Kalian bawel banget ya. Ya udah, gue minum deh.” Ketus Candra kesal. Dia sudah berniat mau meminum kopi itu. Tetapi tiba-tiba, Haikal berdiri di belakangnya dan mengambil kopi itu. Candra harus mengadah ke atas karena tubuh Haikal sangat tinggi.
            “udah, aku minum aja mana? Lagi pula aku juga pengin minum kopi. Lumayan dapat kopi gratis.” Sahut Haikal yang lengsung pergi meninggalkan ke tiga temannya yang terbengong melihat sikapnya. Setelah Haikal tidak tampak lagi, Candra langsung mengalihkan perhatiannya. Dia menyerahkan buku Yosy dan pamit ke kelas menginggalkan Yosy dan Ryan yang masih terbengong melihat sikap ke dua temannya.

            Candra meminum kopi di taman yang dibelinya di konter minuman yang tidak ada di belakang tempat dia duduk.
            “huek. Pahit banget sih. Nggak enak. Ternyata aku memang nggak bisa minum kopi.” Gumam Candra.
            “lho, bukannya kamu nggak bisa minum kopi?” tanya Haikal tiba-tiba dari belakang Candra dan membuat Candra terkejut.
            “huwaa.. ngagetin bangt sih, loe. Pokoknya gue harus bisa minum kopi. Bisa repot ntar, kalo gue nggak bisa minum kopi.” Jawab Candra agak ketus karena malu dan gugup.
            “jadi lagi latihan?” tanya Haikal lagi sdikit terkejut dengan jawaban Candra.
            “iya.”
            “mmm…. He..he..oh, gitu..hmha” Haikal berusaha menahan tawanya agar tidak keluar. Dia tidak menyangka Candra akan melakukan itu.
            “udah lah, nggak usah nahan ketawa loe. Kalo mau ketawa-ketawa aja deh. Udah san, pergi aja loe. Ganggu gue aja sih.” Kata Candra ketus.
            Haikal meninggalkan Candra sendirian dan pergi menuju ke konter minuman. Candra lega Haikal udah nggak ada lagi. Dia mencoba lagi untuk minum satu teguk kopi yang dia beli. Tetapi dia tetap tidak suka dengan rasa kopi yang pahit itu.
            “nih..” Haikal memberikan kopi yang baru saja dia beli di konter minuman dan memberikannya pada Candra.
            “apa ini?” tanya Candra bingung. Dia menerima kopi yang diberikan oleh Haikal.
            “itu kopi susu. Lebih manis dan lebih enak dari pada kopi dngan kadar gula rendah.”coba aja diminum.” Jelas Haikal. Candra pun mencoba seteguk kopi susu yang dibelikan oleh Haikal.
            “enak dan nggak pahit.” Kata Candra sehabis minum kopi susu. “aku beli aja ya? Berapa?” Tanya Candra menanyakan harga kopi susu itu pada Haikal.
            “nggak usah. Aku minum punyamu aja.” Kata Haikal sambil mengambil kopi yang diminum Candra tadi. Haikal lalu prgi meninggalkan Candra sendirian yang masih merasa bingung dengan sikap Haikal. Ida juga merasa aneh dengan perasaannya yang terasa nyaman. Tetapi dia buru-buru menghilangkan perasaannya itu.

            “Candra sini deh. Ada yang mau kami omongin.” Panggil Dian. Waktu itu mereka lagi bersih-bersih kelas.
            “ada apa sih?” Tanya Candra.
            “gini kita mau ngadain pesta tahun baru. Yang ikut Cuma yang masih jomblo aja.” Jelas Dian.
            “ide bagus tuh. Oke, gue ikut deh.” Kata Candra setuju.
            “sip, deh. Yang pasti kita para jojoba akan bersenang-senang di tahun baru. Hidup jojoba.” Seru Dian dan Yosy.
            “oh ya, pestanya di rumah siapa?” tanya Candra.
            “rumahnya Haikal.” Jawab Yosy.
            “NGGAK MAU !!!!!” Tegas Candra. Haikal yang lewat kaget mendengar teriakan Candra. Candra juga shock melihat Haikal sudah ada di sampingnya. Dia sangat malu sekali.
            “lho, memangnya kenapa?” tanya Dian.
            “lagi pula rumahnya besar kok. Halamannya juga luas. Di sana kita di bolehin ngadain barbeque dan nyalain kembang api.” Tambah Yosy memberi alasan.
            “ng,, anu..” Candra bingung harus jawab apa. Dia juga salah tingkah karena Haikal ada di sampingnya.
            Tiba-tiba Dian berteriak kencang karena ada kecoa besar, “kyyyaaaa,,, kecoa!!!!” Candra langsung terdiam kaku karena dia sangat takut pada kecoa.
            “aaaaaa…. Kecoanya besar sekali…. Tolong gue, Candra.” Teriak Dian mendong Candra untuk mengusir kecoa itu. Dian langsung kabur dari tempat itu.
Candra yang masih berdiri kaku hampir saja jatuh karena di dorong Dian. Tetapi Haikal cepat-cepat menangkapnya dan melindungi Candra di belakangnya. Candra mengambil sapu yang ada di dekatnya dan membunuh kecoa itu dengan mudah. Dia berbalik ke arah Candra dan terkejut melihat Candra yang berkaca-kaca.
            “kok kamu bekaca-kaca gitu sih. Tenang aja kecoanya udah mati kok.” Kata Haikal menenangkan Candra sambil mengacak-acak rambutnya. Candra masih berdiri kaku tetapi langsung tersadar dan menghapus air matanya yang hampir keluar. Dia menundukan kepalanya karena merasa malu karena hampir mnangis di depan Haikal.
            “gue pasti akan datang.” Teriak Candra tegas.
            “haah?? Maksudmu?” tanya Haikal bingung.
            “maksud gue, gue di pesta natal di rumah Haikal. Aku pasti akan datang.” Kata Candra masih sangat tegas dan sedikit berteriak karena malu. Dia medongakan kepalanya menampakkan bahwa dia serius.
            “oh, itu. Ya sudah. Datanglah.” Ujar Haikal tersenyum manis. Melihat senyum manis Haikal, perasaan Candra jadi merasa tenang dan damai. Dia merasa senang menikmati perasaan itu. Tetapi dia langsung menghilangkan dan menyangkal perasaan itu.

            Pesta tahun baru di rumah Haikal pun tiba. Candra datang ke rumah Haikal bersama Livia sahabat dekatnya dari kacil. Pesta itu di hadiri 5 cowok yaitu Yosy, Ryan, Yoga dan Dimas, termasuk Haikal sang pemilik rumah. Ceweknya yang datang juga ada 5 orang yaitu, Candra, Livia, Dian, Chika, dan Devia. Mereka mengadakan pesta di kamar Haikal dan di taman belakang Haikal.
            “wah, nggak kerasa ya. Udah mau pergantian tahun baru 2011. Kita juga udah mau naik kelas 3. Rasanya waktu cepet banget berlalu.” Kata Dian. Candra dan teman-temannya menunggu waktu pergantian tahun baru dua jam lagi  di kamar Haikal.
            “iyaps.. rasanya baru kemarin gu nikmatin suasana tahun baru 2010. Eh, sekarang udah tahun baru 2011 aja. Hehe..” ujar Yosy.
Mereka mengobrol dan bercanda dengan seru. Candra dan Haikal duduk bersebelahan. Sekali-kali mereka melirik ke arah Haikal. Tetapi ia segera mengalihkan pandangannya ketika Haikal menoleh padanya.  Tiba-tiba ada suara HP berbunyi.
            “itu bunyi HP ku tolong ambilin dong.” Kata Yosy. HP itu ada di dekat Candra dan Haikal. Mreka mengambil HP itu bersama-sama. Tangan mereka saling bertumpukkan dengan tangan Candra yang ada di bawah. Candra yang kaget langsung mengambil HP Yosy dan melemparkannya ke arah Yosy, hingga terkena kepala Yosy.
            “aduh, hati-hati dong, Cand.” Teriak Yosy kesal.
            “ah, iya… iya… sory deh..”
            “kayaknya kamu jijik sama aku ya?” tanya Haikal
            “ha? Nggak kok. Tadi gue cuma kaget aja.” Sahut Candra gugup karena malu. Haikal tersenyum manis mendengar jawaban Candra. Candra kembali merasakan perasaan aneh yang menghinggapi dirinya. Tetapi lagi-lagi Candra menyangkal perasaannya itu.
            “eh, ini mantannya Haikal ya?” kata Yosy melihat album foto SMP Haikal yang ada di lemari buku Haikal.
            “hah.. apa?” semua teman-teman Candra langsung datang untuk melihat album foto Haikal.
            “yang mana?”
            “ini nie, yang di samping Haikal.”
            “Candra, lihat nie. Haikal waktu SMP lucu lho. Apalagi pacaranya juga lumayan.” Kata Yosy. Tetapi Candra entah kenapa tidak mau melihat foto itu. Dia juga mengerti kenapa dia merasa sakit hati dan kecewa. Candra berusaha menghilangkan perasaannya itu.
            “hei, jangan ambil sembarangan dong. Mana albumnya?” kata Haikal kesal.
            “sebentar aja kok. Ntar kami kembaliin deh.” Sahut Ryan.
            “hei, Candra. Liat nie, foto mantannya Haikal.”kata Devia menunjukkan foto mantannya Haikal. Candra meliht itu dngan perasaan pedih. Dia tidak mengerti kenapa dia merasa sangat sedih sekali.
            “dia mungil dan imut ya. Cantik lagi. Katanya dia juga populer waktu di SMP. Nie, keliatan dari komentar-komentar temannya yang ngasih komentar banyak banget.” Tambah Chika.
            “Haikal curang nie. Masa bisa pacaran sama cewek secantika dan semanis ini. Kenalin dong?” kata Yoga.
            “huh, ternyata semua cowok sama aja. Mereka sukanya sama tipe cewek yang seperti ini” singgung Dian kesal.
            “iya, nie. Si Haikal juga sama aja. Gue kira loe nggak kayak gitu. Huuh.. Haikal termasuk musuh para cewek. Ya, nggak Candra?” kata Livia sebal. Candra hanya diam saja mndengar obrolan teman-temannya. Dia mencoba mengatur suasana hatinya yang kacau balau melihat fakta tentang Haikal.
            “kalian tuh apa sih? Udah mana fotonya.” Sahut Haikal kesal.
            “iya benar. Haikal sama aja kayak cowok-cowok lain.” Kata Candra sedih brusaha ceria
            “oh, begitu ya.” Sahut Haikal lirih. Suasana menjadi tidak enak. Yosy cepat-cepat mencairkan suasana dengan mengajak teman-temannya bermain dengan kartu. Haikal juga menyimpan kembali album kelulusnnya ke dalam lemari. Candra mengatur kembali perasaannya dan ikut bermain dengan sahabat-sahabatnya.
            “gue ini kenapa sih? Kenapa aku harus sedih dan kcewa  gini setelah tahu mantan pacarnya Haikal. Kenapa gue juga harus ngerasa perasaan yang aneh itu tapi trasa nyaman banget. Apa gue jatuh cinta sama Haikal? Itu nggak mungkin. Aku nggak mungkin cinta sama Haikal. Toh, Haikal juga nggak bakal mau sama gue lah. Dia pasti bakal milih cewek yang cantik, imut, dan manis. Inilah kenyataannya. Aku memang hanya cocok sebagai teman bersenang-senang saja.” Gumam Candra dalam hati mencoba menyangkal perasaannya masih dengan pura-pura gembira dengan teman-temannya.
            “yah, loe kalah, Cand. Loe harus di hukum. Ayo loe harus ngelakuin itu.” Kata Yosy.
            “wah, kok ketahuan sih. Oke deh,, oke. Gue bakalan ngelakuin hukuman yang biasanya. Menari sambil menyanyi yang gokilkan. Siapa takut.” Kata Candra pura-pura tertawa. “ya, inilah gue. Gue memang nggak cocok dengan percintaan.” Gumam Candra dari dalam hati.
            Tiba-tiba air mata Candra keluar. Semua orang kaget melihat Candra menangis karena dia tidak pernah terlihat menangis. Candra juga terkejut merasakan air matanya keluar tiba-tiba. Padahal tidak ada yang membuatnya bersedih. Candra mencoba menghapus air matanya. Tetapi air mata Candra tidak berhenti juga.
            “akh, kenapa air mata gue keluar ya?  Ah, pasti ini gara-gara kemasukan debu nie. Iya, pasti ada kotoran di mata gue.” Sangkal Candra mencoba berbohong sambil menghapus air matanya. “ah, gue keluar dulu ya. Mau nyari udara segar. Di sini agak sumpek.”
            Karena air matanya tidak bisa berhenti, akhirnya Candra memutuskan keluar dari kamar Haikal. Dia berlari keluar rumah Haikal sambil masih tetap menangis. Semua teman-temannya pada ribut melihat Candra menangis. Mereka khawatir denga keadaan Candra. Akhirnya karena sudah tidak tahan lagi, Haikal pergi menyusul Candra. Dia berlari mengejar Candra yang sudah berlari jauh dari rumahnya. Teman-teman Candra juga membuntuti Haikal karena penasaran dengan hubungan Haikal dan Candra akhir-akhir ini.
            “seandainya,, seandainya gue nggak datang ke pesta ini. Pasti gue nggak bakalan ngerasain kepedihan ini.” Teriak Candra dari dalam hat masih terus saja berlari. Tiba-tiba ada tangan yang menarik Candra. Candra berbalik ke belakang dan melihat Haikal sudah ada di belakangnya. Haikal berhasil mengejar Candra dan menahan tangannya.
            “apa-apaan sih? Udah sana pergi. Gue mau sendirian. Jangan mendekat.” Teriak Candra sambil melepaskan tangan Haikal dari tangannya.
            “eh. Kami itu khawatir sama kamu. Tiba-tiba aja menangis lalu pergi keluar. Sebenarnya ada apa sama kamu? Kalau emang nggak mau main hukuman bilang aja.” tanya Haikal tenang
            “bukannya aku nggak mau. Tapi aku nggak bisa melakukannya di depan kamu. Ini semua salahmu.” Tegas Candra.
            “haah? Salahku? Kenapa aku yang salah?” tanya Haikal bingung.
            Iya. Kamu yang salah. Aku nggak tau kenapa. Pokonya kamu yang salah.” Ucap Candra kesal
            “apaan sih? Memang itu hukumannya apa? Cuma nyanyi dan nari doang kan. Itu kan udah biasa.”
            “ini bukan cuma nari dan nyanyi yang biasa. Ini khusus dan aku yang nyiptainnya. Yang pasti cuma aku yang bisa ngelakuin gerakan dan lagunya.”
            “haah.. dasar cewek aneh.” Ucap Haikal. Candra merasa sakit lagi dalam hatinya mendengar perkataan Haikal.
            “benar! Aku mmang nggak manis, imut, dan cantik seperti mantanmu tadi. Makanya biarkan saja aku sendiri. Kamu sukanya cewek seperti dia kan bukan aku. aku…” Haikal tiba-tiba saja memeluk Candra dan  membuat Candra diam sesaat. Dia merasakan sensasi lain tetapi dia mengenalinya saat Haikal memeluknya. Gandra segera tersadar dan mencoba memberontak dipelukan Haikal.
            “apaan sih ini?” Tanya Candra kesal berusaha melepaskan pelukan Haikal.
            “berisik. Diam saja kamu?” perintah Haikal tegas
            “jangan seenaknya memutuskan selera orang. Aku nggak terlal mempermasalahkan kalau kamu nggak imut.” Jelas Haikal lembut
            “nggak usah sok menghiburku deh?” ujar Candra sambil melepas pelukannya dari Candra dan memukul-mukuli Haikal pelan.
            “hei, stop mukulin aku. aku serius cinta sama kamu sejak kelas satu dulu. Saat kita masih MOS dalam satu kelas selama satu minggu dulu.” Ungkap Haikal kelepasan bicara. Candra terkejut mendengar pengakuan Haikal. Haikal juga jadi sangat malu dan salah tingkah karena kelepasan bicara.
            “haah? Yang bener?” Tanya Candra tidak percaya.
            “haah..  iya tu yang sebenarnya terjadi. Terserah kamu nanggapinnya gimana? Kamu mau terima atau nggak.” Ketus Haikal karena saking malunya.
            “yeeii.. kok ketus sih?” Tanya Candra aneh
            “yah, pokonya gitu lah. Udah jawab aja kamu mau ato nggak?” Tanya Haikal penasaran.
Candra melihat mata Haikal mencari kebohongan dari sana. Tetapi dia tidak menemukan kebohongan dari mata itu. Haikal sangat serius dengan perkataannya. Candra iam sbentar mencoba menanyakan kepada hatinya. Akhirnya dia tahu harus jawab apa. Tiba-tiba saja Candra melompat dan mencium pipi Haikal dengan cepat da langsung tertunduk malu. Haikal bengong beberapa saat memandang ke arah Candra.
            “apa maksudnya tadi? Apakah kamu menerima aku?” Tanya Haikal bingung. Candra hanya menganguk kecil. Tetapi Haikal sama sekali tidak mengerti dan bertanya terus.
            Karena sudah tidak tahan lagi akhirnya Candra berkata dengan keras, “IYA GUE TERIMA LOE JADI PACAR GUE!!!!”
            “Yeeeeiiiii…. Akhirnya aku punya pacar juga tahun ini dan nggak bakal sendiri lagi.” Teriak Haikal malu. Candra kaget mendengarnya.
            “Yes, kita bakalan dapet makan-makan nie friend. Ada yang baru jadian nie. Special lho karena yang jadian adalah Candra si Cewek Macho.” Kata Yosy tiba-tiba keluar dari persembunyiannya. Candra dan Haikal menatap Yosy bingung. Teman-temannya yang bersembunyi bersama Yosy melihat apa yang terjadi pada Haikal dan Cndra juga merasa bersalah dan malu.
            “YOSY!!!!! KITA JADI KETAHUAN NIE KALAU KITA NGUPING…. DASAR LO YA!!!!” teriak Yoga sambil menjitak kepala Yosy. Yosy kesakitan sambil tertunduk malu meras bersalah. Dia tidak bisa melawan lagi.
            “Kalian ini ya?” Candra dan Haikal berkelahi ke arah teman-temannya. Teman-temannya malah kabur tidak mau tertangkap oleh Haikal dan Candra. Mereka asyik berkejar-kejaran. Tiba-tiba terdengar bunyi suara letusan kembang api di langit menandakan pergantian tahun baru. Mereka semua langsung berpelukan dan mngucap “Selamat Tahun Baru 2011”. Candra dan Haikal saling berpelukan satu sama lain. Hari ini mereka sangat bahagia bisa jadian dan bermain bersama teman-teman mereka. Haikal mencium kening Candra dengan lembut.


                                                SELESAI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar